Arab Saudi Canangkan Mega Proyek Di Sektor Energi Terbarukan Senilai $50 Miliar

Arab Saudi sudah mencanangkan pembangunan 700 megawatt listrik tenaga surya dan angin pada bulan September lalu, dengan biaya investasi terendah di dunia, demikian pernyataan Menteri Energi Khalid Al-Falih.

Negara produsen minyak terbesar di OPEC ini berencana membangun 300 megawatt pembangkit surya di daerah al-Jouf di utara Arab Saudi dan 400 megawatt proyek angin di Tabuk. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta tender dari proyek ini akan dikeluarkan 20 Februari dan jadwal tender terbuka ditetapkan pada tanggal 17 April.

“Istilah kontrak TERBARUKAN akan memotivasi sehingga biaya pembangkit listrik dari sumber-sumber terbarukan akan menjadi yang terendah di dunia,” kata Al-Falih Rabu pada konferensi pers di Riyadh.

Kerajaan berencana untuk memproduksi 9,5 gigawatt listrik dari sumber energi terbarukan pada 2023, kata Al-Falih. Membangun lebih banyak tenaga listrik dari tata surya dan mengembangkan industri tenaga nuklir merupakan bagian dari rencana pemerintah yang lebih luas untuk diversifikasi dari penjualan minyak mentah sebagai sumber utama pendapatan negara. Arab Saudi adalah eksportir minyak mentah terbesar di dunia dan pompa minyak yang paling besar di antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

“Proyek-proyek ini memiliki ukuran yang signifikan,” kata Al-Falih. Dan akan menjadi yang terbesar di kawasan ini dan akan menjadi mega proyek Saudi pertama yang akan ditenderkan melalui kemitraan swasta-publik.

Mega proyek ini akan dibiayai dan dioperasikan oleh investor swasta, dan diharapkan lembaga-lembaga keuangan internasional juga ikut ambil bagian. Nilai mega proyek di sektor energi terbarukan ini berkisar antara $ 30 milyar sampai $ 50 miliar. Departemen Energi Arab Saudi telah menciptakan sebuah divisi untuk menangani tender proyek ini.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*