Pergerakan kurs poundsterling terhadap dollar AS dalam pair GBPUSD masuki perdagangan sesi Amerika masih menunjukkan pergerakan yang negatif melanjutkan gerak perdagangan sebelumnya setelah sempat di sesi Asia rebound. Sepinya rilis data ekonomi Inggris sebagai katalis penggerak kuat membuat pair bergantung pada sentimen penggerak dollar.
Rebound GBPUSD di sesi Asia mendapat kekuatan dari aksi profit taking dollar AS terhadap banyak rival utamanya setelah sebelumnya cetak penguatan signifikan. Namun tertekan kembali seiring bangkitnya kembali sentimen kenaikan Fed rate pada pertemuan FOMC bulan Juni. Posisi dollar AS sebelumnya cetak rebound kuat pasca komentar hawkish salah seorang pejabat FOMC yaitu Presiden Fed Cleveland Loretta Mester.
Dan beberapa waktu kedepan pergerakan dollar AS menerima sentimen positif dari momentum yang menghadirkan 2 pejabat FOMC yang diharapkan memberikan komentar hawkish mengenai ekspektasi kenaikan Fed rate bulan Juni. Pejabat FOMC tersebut Presiden Fed Boston Eric Rosengren dan Presiden Fed Dallas Robert Steven Kaplan.
Pergerakan poundsterling sesi Amerika (19:30:00 WIB) sedang koreksi terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2939 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2907 yang sempat mencapai tertinggi di 1.2960 dan posisi terendah di 1.2906.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal hingga perdagangan sesi Amerika berakhir, pair bergerak negatif dengan usaha turun terus ke support lemahnya pada kisaran 1.2884-1.2849. Dan jika tidak sampai ke posisi tersebut berpotensi naik kembali ke posisi awal sesi sebelum menuju resisten kuatnya.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind