Analisis Teknikal dalam Forex Online Trading

Teknikal analisis adalah sebuah metode menganalisis instrumen investasi, dengan cara menganalisis data statistik yang diberikan oleh market tersebut, para trader penganut teknikal analisis yakin bahwa pergerakan marketyang sebelumnya dapat menjadi indikasi pergerakan market di masa depannya.

Pada prinsipnya analisis teknikal dapat dibagi menjadi tiga kategori; antara lain:

Price Action Behaviour

Price action behaviour adalah analisis terhadap market yang didasari oleh pola-pola pergerakan harga di market semata-mata dimana didalamnya terdapat The Dow Theory yang dicetuskan oleh Charles dow, Elliot Wave Principles yang diciptakan oleh ralph Nelson Elliot, Michael gur Symetrical Wave Goodman Swing Count Sistem dari John Goodman, serta yang terbaru adalah Power Wave dari Dar Wong (Singapore) seorang mantan trader dari bank of America, Fractal yang ditemukan oleh Dermott Mandellbrot tetapi dipopulerkan oleh Bill Williams, serta The Law of Charts oleh Joe Ross, Candlestrick reading dan Chart Pattern (yang masuk dalam kategori Lead indikator) dan masih banyak lainnya.

Lagging Indicator

Analisis dengan menggunakan indikator lagging ini umumnya berakibat masuk posisi menjadi terlambat; karena hasil yang didapat erasal dari data-data yang sudah berjalan sehingga menghasilkan sinyal untuk masuk ke market terlambat. Contoh lagging indikator adalah moving average cross, MACD, bollinger banda, parabolic SAR, dan lain-lain.

Lead Indicator

Indikator yang masuk kategori lead ini umumnya memiliki karakteristik “self fullfilling prophecy”; maksudnya adalah apabila harga mencapai level tertentu, maka dia akan breakout ataureversal, oleh karena banyak trader yang menaruh pending order maupun stop loss order di area tersebut. Contoh dari lead indikator adalah Pivot Point (Henry wheller), Visual Support dan Ressistance, Cammarilla Equation (Nick stout), Murrey Math, Candlestick Reading, Chart Pattern Recognation, serta Convergence anda Divergencedari beberapa lagging indicators seperti MACD, Stochastic, CCI, RSI, dan lain sebagainya.

Candlestick Charts

Cadlestick adalah jenis chart yang palin sering digunakan. Dengan chart ini, kita dapat dengan mudah membaca kondisi pasar. Dengan melihat pola dan tipe candlestick kita dapat melihat tanda-tanda awal reversal atau pembalikkan arah. Penemu candlestick ini adalah seorang Jepang bernama Munehisa Homma (1724 – 1803). Beliau dikenal juga sebagai “Dewa Pasar” pada saat itu, dimana pasar yang dimaksud adalah beras. Pada era tersebut candlestick dibuat untuk memprediksi pergerakan harga beras di Jepang. Oleh Steven Nisson, candlestick charting dibawa ke dunia barat.

Candlestick reading merupakan pola psikologi pada harga / market yang dapat memberikan petunjuk arah market khususnya bila berada di dekat area support / ressistance. Oleh karena itu, selain candlestick reading juga dapat dimasukkan ke dalam kategori price action behaviour, tetapi juga bisa dimasukkan ke dalam kategori lead indikator. Karena candlestick juga memiliki kemampuan untuk meramalkan pergerakan market ke depan (self fullfilling prophecy).

Support and Ressistance

Support  and ressistance dapat menggambarkan area “psikologi” pada market yang bersangkutan. Kita anggap support and ressistance sebagai tembok atau pagar, semakin sulit ditembus menandakan semakin sulit ditembus menandakan semakin kuat level ‘psikologi” tersebut.

Pada saat market mengenai support anda ressistance level tersebut ada  3 kemungkinan yang terjadi, yaitu:

Berbalik Arah

Berhenti bergerak dan diam sampai market memutuskan hendak kemana arah yang dituju

Breakout dari support/ressistance tersebut untuk kemudian melanjutkan arah trendnya baik itu yang sebelumnya atau trend yang baru.

Support and ressistance sangat penting karena sangat berguna di dalam menentukan targetpoin. Support and ressistance adalah level-level kritis yang merupakan level psikologis yang digunakan oleh para pelaku pasar dalam mengambil keputusan apakah harga akan berlanjut atau terus berbalik arah. Support (batas bawah) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga terendah; Ressistance (batas atas) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga tertinggi.

Prinsip Dasar Support and Ressistance

Secara umum support and ressistance dibentuk oleh harga tertinggi dan harga terendah, biasanya bila harga berhasil menembus garis support and ressistance atau dengan kata lain berhasil melampaui harga tertinggi atau terendah sebelumnya maka pergerakan harga akan berkelanjutan. Sedangkan bila harga tidak dapat menembus garis support and ressistance maka harga akan berbalik arah. Prinsip inilah nyang akan mendasari teori-teori lain. Support and ressistance dapat dikategorikan sebagai lead indikator karena memiliki kemampuan “self fullfilling prophecy” ; hal ini disebabkan biasanya di area support / ressistance banyak ditaruh pending order dari trader-trader termasuk juga didalamnya ada yang manruh stop loss, sehingga ketika level batas atas dan batas bawah tersebut terkena, maka tak ayal lagi market umumnya akan merespons dengan secara signifikan. (Dn)

Speak Your Mind

*

*