Analisa Komprehensif Komoditas, 3 September 2015

shadow

  • Minyak mentah rebound
  • Ketegangan di Kutub dorong minyak naik
  • Emas masih negatif
  • Pasar tunggu NFP
  • Analisa teknikal hari ini

Minyak mentah rebound

Financeroll – Minyak berjangka rebound di sesi kemarin, mengangkat harga kembali di atas $46 per barel berkaitan dengan rincian terbaru dari laporan mingguan pasokan minyak bumi Amerika Serikat (AS) dan perdagangan yang cenderung dipengaruhi oleh faktor teknis. Data pasokan itu tidak cukup bearish seperti pada pandangan pertama. Pembalikan harga kemarin semakin menegaskan volatilitas ekstrim dalam beberapa hari terakhir. Naiknya harga minyak mentah kemarin juga dipicu minyak oleh Federal Reserve Beige Book yang mengindikasikan bahwa ada tekanan upah pekerja yang semkin tumbuh dalam perekonomian AS. Kenaikan tersebut dapat menunda kenaikan suku bunga.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober naik 84 sen, atau 1,9%, berakhir di $46,25 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga sebelumnya menyentuh $43,21. Brent untuk pengiriman Oktober di ICE Futures Exchange London juga naik 94 sen, atau 1,9%, di $50,50 per barel.

Ketegangan di Kutub dorong minyak naik

Minyak mentah tampaknya menemukan dukungan dari ketegangan yang tumbuh di Kutub Utara berkaitan dengan minyak di sana yang memiliki deposit yang besar di bawah laut. Berita semakin santer yang mengatakan Pentagon sedang terus mengawasi sebuah kapal angkatan laut China berlayar di Laut Bering untuk pertama kalinya. Sementara itu, Presiden Barack Obama memiliki dukungan yang cukup untuk menyelesaikan kesepakatan nuklir Iran dengan Barat. Iran telah mengkonfirmasi akan meningkatkan pasokan oleh sekitar satu juta barel per hari dalam beberapa tahun mendatang dari dan ini akan meningkatkan banjir pasokan. Ini bisa menciptakan masalah serius bagi anggota OPEC  yang mencoba untuk berbicara dengan anggota non-OPEC untuk mengontrol persediaan dan menstabilkan harga.

Emas masih negatif

Sementara itu harga emas mengakhiri sesi Rabu dengan negatif. Risk aversion yang kurang signifikan di pasar pada hari ini kembali timbul, kondisi yang mengurangi minat beli safe haven emas. Indeks dolar AS yang lebih tinggi dan harga minyak mentah lebih rendah juga ikut membebani harga emas. Di Comex emas untuk pengiriman Desember berakhir turun $5,60 pada $1.134,20 per troy ounce. Perak untuk pengiriman Desember berakhir naik sangat tipis sebesar $ 0,055 di $14,67 per troy ounce.

Pasar saham dunia yang lebih stabil pada hari Selasa. Indeks saham Shanghai China ditutup turun hanya 0,2%. Pemerintah China lagi-lagi melakukan intervensi dan membeli saham untuk menopang pasar sahamnya. Pasar China ditutup hari Kamis dan Jumat untuk hari libur nasional. Indeks saham Asia dan Eropa lainnya masih lemah. Indeks Nikkei Jepang turun 0,4% pada hari Selasa. Indeks saham AS bergerak lebih tinggi pada perdagangan di sore hari.

Pasar tunggu NFP

Laporan ketenagakerjaan nasional ADP dari AS untuk Agustus menunjukkan ada kenaikan pekerjaan sebesar 190.000, hanya sedikit di bawah ekspektasi. Pasar emas turun tipis saat data dirilis. Laporan yang paling penting dari ekonomi AS minggu atau bulan ini akan rilis hari Jumat, dalam laporan Departemen Tenaga Kerja (Nonfarm Payrolls) untuk periode Agustus yang diprediksi naik 200.000, atau hanya sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Data tersebut aklan dikaitkan dengan kans suku bunga AS. Perdebatan di pasar terus terjadi mengenai apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun pada pertemuan FOMC September. Tidak ada konsensus yang jelas di kalangan pedagang dan investor. Laporan pekerjaan AS Jumat bisa menjadi faktor penentu apakah the Fed membuat kenaikan suku bunga pada bulan September, atau menunggu sampai Desember, atau mungkin tahun depan. Gejolak pasar global baru-baru ini cenderung kepada kebijakan moneter AS yang lebih lembut, yang mendukung The Fed menunda menaikkan suku bunga.

Analisa teknikal hari ini

Minyak Mentah

Harga minyak mentah (WTI crude) beranjak naik di sesi Selasa setelah melakukan pengujian terhadap support kuat pada grafik 4-jam yang pagi ini berada di 43.85. Gelombang rebound telah mencapai 46.74 sebelum berakhirnya sesi Selasa.

Dengan perkembangan ini, semakin jelas untuk jangka pendek harga minyak mentah akan terus berkonsolidasi dengan kisaran 43.85 hingga 49.31. Untuk hari ini peluang naik masih terbuka lebar dengan dukungan dari support intraday di 45.60. Target naik adalah level tertinggi sesi Selasa dan area 47.44.

Support: 45.60, 43.85, 43.07
Resistance: 46.74, 47.44, 49.31

Saran Transaksi:
BUY di 45.60, SL di 45.00, TP di 47.40

Emas


Hingga pagi ini perdagangan emas tetap dikuasai oleh para penjual yang terus berusaha menjebol support kuat di 1131.90. Support berupa trend line menanjak jangka menengah tersebut telah beberapa kali diuji dan masih bisa bertahan. Namun kini para pedagang yang bearish mulai menambah kekuatannya dan hari ini atau besok saat data penting dirilis akan menjadi pembuktian apakah support tersebut masih bias bertahan atau tidak.

Pada grafik 4-jam juga telah terbentuk trend line menurun baru yang belum teruji dan kini berada di 1142.85. Jadi kini harga emas (XAUUSD) bergeak di antara dua trend line. Mengingat saat ini pasar sedang menunggu data penting, pola pergerakan sideways dalam beberapa hari ini masih bisa berlanjut. Sebuah penutupan yang cukup di bawah zona support bisa memicu aksi jual lebih lanjut.

Support: 1131.90, 1126.10, 1117.65
Resistance: 1136.55, 1142.85, 1147.80

Saran Transaksi (Counter trend):
BUY di 1132.00, SL di 1125.00, TP di 1141.00


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*