Analisa Komprehensif Komoditas, 3 Mei 2016

Financeroll – Minyak mentah berjangka menjauh dari  level tertinggi 2016 yang dicapai pada akhir pekan lalu didorong aksi profit taking karena investor terus mencerna kenaikan produksi terbaru dari OPEC yang mendorong tingkat pasokan dari kartel minyak terbesar di dunia semakin dekat ke rekor tertinggi. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni diperdagangkan antara $44,55 dan $46,13 per barel, sebelum settled di $44,74, turun $1,19 atau 2,59% pada sesi kemarin. Jumat lalu, minyak mentah berjangka AS naik ke $46,78, level tertinggi sejak awal November. Sejak terjun ke posisi terendah dalam 13 tahun pada 11 Februari, minyak mentah WTI telah melonjak lebih dari 55%. Di Intercontinental Exchange (ICE), brent crude untuk pengiriman Juli bergerak antara $45,73 dan $47,37 per barel, sebelum ditutup pada $45,81, turun $1,56 atau 3,29% pada sesi Senin. Pekan lalu,  brent futures Laut Utara naik ke $48 per barel untuk pertama kalinya sejak 9 November. Brent berjangka juga naik sekitar 50% sejak turun di bawah $30 per barel pada pertengahan Februari. Pedagang energi terus bereaksi terhadap laporan dari Reuters di sesi Jumat, yang menunjukkan bahwa OPEC meningkatkan produksi sebanyak 170.000 barel per hari pada bulan April. Dilaporkan pula pengiriman dari Rusia meningkat pada bulan lalu dan ekspor dari daerah Basra, Irak selatan terus mendekati rekor tertinggi. Pedagang juga masih mengabaikan pelemahan dolar AS yang biasanya dapat membantu peningkatan harga minyak mentah. Sementara itu emas melonjak di atas $1.300 per ounce untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terlepas dari volume perdagangan ringan dengan adanya liburan May Day. Peningkatan harga emas dipicu oleh …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*