Analisa Komprehensif Komoditas, 26 November 2015

shadow

  • Minyak mentah coba tetap naik
  • Fokus pasar kembali ke Fed, emas tertekan
  • Analias teknikal hari ini

Minyak mentah coba tetap naik

Financeroll – Minyak mempertahankan keuntungan dekat  $43 per barel karena laju pengeboran melambat di konsumen terbesar dunia, di tengah surplus global. Futures sedikit berubah di New York setelah naik 0,4 persen. Jumlah rig turun 9 menjadi 555, level terendah sejak Juni 2010, demikian data dari Baker Hughes Inc. Stok minyak mentah AS meningkat untuk minggu kesembilan, menjaga pasokan lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata musiman lima tahun, menurut Administrasi Informasi Energi AS.

Minyak turun lebih dari 40 persen tahun lalu di tengah spekulasi surplus global akan berlanjut karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak terus memompa di atas kuota kolektif. Iran akan mempresentasikan lebih dari 50 proyek minyak dan gas alam kepada investor asing pada konferensi dua hari di Teheran mulai Sabtu nanti karena negara Teluk Persia ini terus bersiap menyambut berakhirnya sanksi ekonomi.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari di $43,08 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 4 sen, pukul 8 pagi waktu Hong Kong. Kontrak naik 17 sen menjadi $43,04 pada hari Rabu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 75 persen di bawah rata-rata 100-hari. Brent untuk pengiriman Januari naik 5 sen, atau 0,1 persen, ke $46,17 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Fokus pasar kembali ke Fed, emas tertekan

Sementara itu harga emas bergerak lebih rendah di Asia karena investor terus mencerna ketegangan di Timur Tengah dan sinyal lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve yang diharapkan terjadi bulan depan. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,05% menjadi $1.070,20 per troy ounce. Perak untuk pengiriman Desember datar di $14,165 per troy ounce, sementara tembaga diperdagangkan pada $2.051 per pon, turun 0,03%.

Semalam, emas berjangka beringsut turun di tengah penguatan dolar. Data inflasi AS untuk Oktober tidak memiliki daya tembak untuk mempengaruhi pembuat kebijakan di Federal Reserve karena data tersebut membuat para pembuat kebijakan bertanya-tanya apakah harus menaikkan suku bunga jangka pendek pada pertemuan penting bulan depan. Namun demikian 70 persen pelaku pasar tetap yakin suku bunga akan naik bulan depan.

Pada Rabu pagi waktu AS, Biro Analisis Ekonomi dari Departemen Perdagangan AS mengatakan pendapatan pribadi bulan lalu naik 0,4%, sejalan dengan perkiraan konsensus. Data itu diikuti peningkatan yang direvisi naik dari 0,2% pada bulan September. Belanja konsumen naik sebesar 0,1% pada bulan Oktober, menyusul kenaikan 0,1% pada bulan sebelumnya.

Indeks Harga PCE juga naik tipis 0,1% pada bulan lalu, masuk ke dalam kisaran konsensus antara -0,1% dan 0,2%. Indeks PCE Inti, selain harga pangan dan energi, tetap tidak berubah, setelah naik 0,1% pada bulan September. Secara tahunan, Indeks PCE Inti tercatat sebesar 1,3%, juga tidak berubah dari bulan sebelumnya. Indeks PCE Inti adalah alat ukur inflasi yang disukai Fed karena bisa dijadikan patokan untuk menentukan apakah akan menaikkan suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Selama beberapa minggu terakhir, sejumlah kebijakan kunci dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah mengirim indikasi kuat semakin siap untuk mengetatkan kebijakan karena ekonomi dan pasar tenaga kerja terus menunjukkan peningkatan. Awal bulan ini, wakil ketua Fed, Stanley Fischer, mengatakan ia percaya bahwa inflasi jangka panjang akan bergerak kembali menuju tujuan yang ditargetkan yaitu 2% karena terus berkurangnya faktor sementara yang dolar yang lebih kuat dan harga energi yang lebih lemah.

Perdagangan emas, perak dan minyak mentah hari ini potensial untuk tidak begitu aktif karena pasar AS libur. Sejumlah isu besar terutama tentang fed funds akan terus membayangi perdagangan komoditas. Emas, perak dan minyak mentah masih cenderung untuk berkonsolidasi.

Analisa teknikal hari ini

EMAS

Tekanan jual kembali menghantam harga emas (XAUUSD) semalam pasca rilis data ekonomi AS yang membaik. Di akhir sesi Kamis harga emas ditutup negatif di 1071.20. Hingga pagi ini posisi harga emas tetap berada di bawah kedua moving average pada grafik 4-jam yang salah satunya berada di 1078.05.

Posisi harga terhadap moving average tersebut mengindikasikan masih dominannya para penjual di perdagangan komoditas ini. Namun penurunan kemarin belum merubah potensi sideways dan tetap tertahan oleh trend line menanjak yang pagi ini berada di 1068.10. Peluang hari ini harga emas akan tetap melanjutkan pergerakan sideways dengan kisaran 1064.00 hingga 1078.00.

Support: 1068.10, 1064.00, 1058.50
Resistance: 1072.50, 1080.95, 1087.95

Saran Transaksi (COUNTER TREND):
BUY di 1069.00, SL di 1063.00, TP di 1078.00

PERAK

Harga perak (XAGUSD) mendapat sedikit dorongan naik pasca insiden Turki-Rusia. Lonjakan tersebut menjadi sebuah validasi terhadap candlestick hammer yang terbentuk di sesi Senin namun tetap belum mengubah kondisi bearish pada grafik harian. Hingga kini resistance dinamis pada grafik tersebut di 14.25 tetap bertahan.

Namun pasar kini telah mengalihkan fokusnya dari isu geopolitik tersebut dan kembali memantau Fed. Seiring dengan penguatan dolar, harga perak bisa tertekan lagi. Hingga terjadi penutupan yang cukup jauh di atas resistance tersebut, harga perak bisa dengan mudah tertekan lagi atau setidaknya hanya akan sideways di antara resistance tersebut dan zona support 13.90.

Support 14.15, 13.90, 13.50
Resistance: 14.25 14.93, 15.40

Saran Transaksi:
SELL di 14.25, SL di 14.50, TP di 13.90

MINYAK MENTAH

Harga minyak mentah (WTI crude) tetap berusaha untuk mempertahankan momentum bullish meskipun tetap berada di fase koreksi/konsolidasi. Dua sesi terakhir harga minyak mentah bergerak sideways di kisaran 41.71 hingga 43.44. Para pembeli masih tampak kesulitan untuk menerobos zona resistance 43.28.

Di sesi yang relatif sepi seperti hari ini, harga minyak mentah potensial untuk sementara waktu melanjutkan konsolidasinya. Kisaran sideways mungkin akan lebih sempit dengan batasan bawahnya kini di 42.05, salah satu support penting untuk kerangka waktu intraday.

Support: 42.08, 41.00, 40.05
Resistance: 43.45, 44.07, 45.08

Saran Transaksi:
SELL di 43.25, SL di 44.25, TP di 42.10


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*