Analisa Komprehensif Komoditas, 23 Desember 2015

shadow

Financeroll – Harga minyak mentah AS berpindah menjadi minyak premium setelah Brent yang menjadi patokan harga internasional persediaan Amerika mengalami penurunan tak terduga seperti dilansir American Petroleum Institute, sementara pasar global masih menderita karena kelebihan pasokan.Persediaan minyak mentah AS turun 3,6 juta barel dalam pekan lalu sampai 486,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 1,1 juta barel.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)  berjangka diperdagangkan di $36,40 per barel, naik 26 sen dari penutupan terakhir, membuat WTI menjadi premium, melebihi Brent yang ditutup di $ 36,38 per barel pada hari Selasa. Harga WTI telah mengungguli Brent dan juga diperdagangkan sebagai premium. Ada spekulasi bahwa pencabutan larangan ekspor AS dapat membantu meringankan masalah kelebihan pasokan AS.

Kongres AS bulan ini mencabut larangan 40 tahun untuk mengekspor pasokan minyak mentah domestik, dan meskipun tidak ada ekspor skala besar yang diharapkan segera terjadi, ini berarti minyak Amerika akan mengalir ke pasar global tahun depan dan menimbulkan pergeseran keseimbangan pasokan minyak. Trend harga minyak mentah baik WTI maupun Brent untuk jangka pendek masih tetap ke arah bawah.

Sementara itu emas berjangka beringsut turun kemarin, tidak terpengaruh oleh pelemahan dolar AS pasca rilis data PDB AS. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Februari diperdagangkan dalam kisaran ketat antara $ 1.072,80 dan $ 1.080,20 per ounce sebelum ditutup di $ 1.073,20, turun 7,30 atau 0,68% pada sesi kemarin. Emas telah berfluktuasi liar sejak Federal Reserve menghentikan kebijakan suku bunga nol pekan lalu dengan menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade. Emas kemungkinan mendapat support di $ 1.046,20, level terendah 3 Desember dan bertemu dengan resistance di $ 1.188,30, level tertinggi 15 Oktober.

Harga emas hari ni ditentukan oleh data AS nanti malam. Para investor dan pelaku pasar sedang menunggu rilis bulanan indeks PCE untuk November untuk indikasi lebih lanjut tentang langkah Fed yang mungkin mengambil siklus pengetatan pertama sejak 2004. Data Inflasi inti PCE (Core PCE inflation), di luar harga pangan dan energi, tetap di bawah target Fed  2% setiap bulan selama tiga tahun terakhir. Pada bulan Oktober, harga PCE inti naik 1,3% secara tahunan. Dalam perkiraan inflasi terbaru di pekan lalu, Fed memproyeksikan bahwa inflasi tidak akan mencapai tujuannya ditargetkan sampai 2018.

Analisa teknikal hari ini

EMAS

Setelah gagal menembus resistance berupa trend line menurun yang tergambar pada grafik harian atau 4-jam, kini berada di 1080.55, trend naik harga emas (XAUUSD) yang berawal dari 1047.55 mulai terkoreksi. Trend line tersebut juga berdekatan dengan resistance kuat lainnya yaitu level 23,6% Fibonacci retracement di 1080.50.

Kombinasi kedua resistance tersebut memang tidak mudah ditembus karena pergerakan naik harga emas sebenarnya hanya sebuah koreksi terhadap trend turun jangka menengah. Level Fibonacci tersebut adalah target pertamanya. Untuk hari ini harga emas masih berpeluang untuk menguji kembali zona resistance tersebut namun apabila gagal lagi menembusnya maka resiko turun akan semakin besar.

Hingga pagi ini peluang ke arah atas, meskipun terbatas, masih tetap ditopang oleh zona support 1068.50. Ada dua support berdekatan di area tersebut. Bagaimanapun juga dominasi para penjual masih harus tetap diperhatikan karena aksi jual yang kuat bisa terjadi sewaktu-waktu selama zona resistance kuat itu tetap bertahan setelah data AS nanti malam.

Support: 1068.50, 1060.50, 1055.50
Resistance: 1074.40, 1080.50, 1088.50

Saran Transaksi:
SELL di 1074.00, SL di 1078.00, TP di 1069.00

Alternatif Transaksi:
BUY di 1069.00, SL di 1063.00, TP di 1080.00

PERAK

Harga perak (XAGUSD) yang sejak Jum’at ikut menanjak mulai sideways lagi. Tekanan jual masih terus mengintai seperti diindikasikan oleh posisi harga perak terhadap moving average pda grafik harian yang kini berada di 14.45. Selama resistance tersebut bertahan, sewaktu-waktu para penjual bisa kembali menekan.

Untuk hari ini peluang ke arah bawah bisa bertambah besar jika harga perak tidak segera menembus resistance tersebut. Namun penurunan pun tidak akan signifikan karena sejak pertengahan November harga perak terus bergerak sideways di kisaran 13.60 hingga 14.70.

Support: 14.00, 13.50, 13.00
Resistance: 14.45/70, 15.00, 15.60

Saran Transaksi:
SELL di 14.30, SL di 14.60, TP di 13.75

MINYAK MENTAH

Di sesi Selasa, denagn dukungan data API, harga minyak mentah (WTI crude) berhasil ditutup positif di 36.43. namun pergerakan naik dari awal pekan ini masih terganjal oleh dua resistance di grafik harian yang berdekatan di area 36.50.Tekanan jual masih terus membayangi pergerakan harga minyak mentah ini dengan wilayah resistensi itu. Ada dua resistance di area tersebut. Pasar masih menunggu data stok minyak mentah di AS dan Core PCE yang diperkirakan bisa berdampak buruk pada harga komoditas ini.

Sementara itu support minor di 35.83 masih bertahan karena pasar masih sepi dari aktifitas. Jadi untuk saat ini hanya perlu dicermati dua level penting jangka pendek yaitu 34.27 dan 36.50. Keduanya bisa menjadi area pemicu pergerakan harga jangka pendek.

Support: 35.83, 34.27, 33.00
Resistance: 36.50, 37.82, 39.00

Saran Transaksi:
SELL di 36.40, SL di 37.40, TP di 34.50


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*