Bursa Asia Tertekan di Awal Transaksi
Financeroll– Saham Asia merayap naik dari posisi terendah empat tahun pada hari Kamis (14/1/2016), setelah sempat tertekan. Namun upaya mempertahankan tren naik pada sesi penghujung pekan ini, nampaknya agak tersendat sebagaimana terdeteksi pada tiga indeks saham unggulan, NIKKEI, KOSPI dan HANGSENG.
Performa muram di awal sesi hari ini, nampaknya dipengaruhi langsung oleh data USD Unemployment claims semalam yang mengalami kenaikan pada bilangan 284 K dari sebelumnya 277 K. Estimasi para analis 275 K
Di sisi lain, harga minyak yang rebound ke level $31/barel memicu rebound pergerakan saham di Wall Street. Indeks Standard & Poor’s 500 mencatatkan penguatan paling tajam sejak Agustus 2015 dengan kenaikan 1,67% atau 31,56 poin ke level 1.921,64. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,41% atau 227,64 poin ke 16.379,05.
“Ini adalah relief reli yang telah kami tunggu-tunggu. Pesimisme sudah tumbuh cukup besar hingga memberikan dana tunai untuk menunjang reli jangka pendek. Jika pendapatan emiten lebih baik dari estimasi, reli bisa berubah menjadi bull market,” kata Brucee Bittles dari Robert W. Baird kepada Bloomberg.
Pernyataan dari salah satu petinggi The Fed turut menopang reli di Wall Street. James Bullard, salah satu anggota dewan gubernur The Fed yang paling hawkish, menyatakan harga minyak mentah bisa menunda target inflasi 2% yang ditetapkan The Fed. Sebelumnya, Presiden Boston Fed Eric Rosengreen mengatakan ada penurunan proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi AS yang membuat target kenaikan suku bunga The Fed rawan perubahan.
Pernyataan dari pejabat The Fed tersebut memberikan sentimen positif karena indeks bursa saham di Wall Street cenderung tertekan setelah Fed Fund Rate dinaikkan pada Desember.
Sebagai bekal untuk sesi transaksi pekan depan, para investor akan terfokus atensinya pada paket indikator ekonomi AS yang berkualifikasi vital dan akan dirilis nanti malam jam 20.30 WIBantara lain; USD core retail sales, PPI, retail sales dan pada jam 22.)) WIB akan dipublikasikan data Prelim UoM Consumer Sentiment
Analisa Teknikal Indeks:
NIKKEI:
Setelah meninggalkan jejak daily candle berpola hammer pada hari Kamis (14/01/2016) kemarin,
geliat NIKKEI tertahan pada resisten 17605. Candle aktual pada grafik H4 nampak terindikasi
menurun dengan target awal 17272.Support kuat pada area 17065. Support kritis, 16732
Upaya meniti recovery akan bersua dengan resistensi awal pada level 17478, lalu 17605. Resisten
kuat pada level 17812.
Resisten : 17478; 17605; 17812
Support : 17272; 17065; 16938
Skenario Transaksi :
Buy di 17275, Stop loss di 17175, Target di 17475
Sell di 17475, Stop loss di 17575, Target di 17275
KOSPI :
Meski daily candle pada Kamis (14/1/2016) kemarin meninggalkan jejak bullish, namun candle aktual
hari Jumat (15/01/2016) ini dibuka gap menurun yang mengindikasikan perubahan menuju bearish
cukup kental. Penetrasi di bawah 231.00 akan memicu KOSPI tertekan menuju area 230.58. Support
lanjutan, 229.75 dan 228.42
Upaya menata jejak recovery akan menjumpai resistensi awal pada level 233.25, lalu 234.20.
Resisten kuat pada area 235.42
Resisten : 233.25, 234.08; 235.42
Support : 230.58; 229.75; 228.42
Skenario Transaksi :
Buy di 229.75 Stop loss 228.75 Target 231.75
Sell di 233.25 Stop loss 234.25 Target 231.25
HANGSENG :
Setelah menata daily candle berpola bullish pada Kamis (14/01/2016) kemarin, pada Jumat
(15/01/2016) ini HANGSENG masih terbuka untuk meneruskan aksi bullishnya, kendati nuansa koreksi
pada grafik H4 masih kental dengan support awal pada level 19650. Jika tembus test terdekat, 19559, lalu 19459. Support kritis pada area 19298
Reaksi naik HANGSENG akan bersua dengan perlawanan ketat pertama pada level 19882, lalu 19982.
Resisten kuat pada level 20144
Resisten : 19882; 19982; 20144
Support : 19559; 19459; 19298
Skenario Transaksi :
Buy di 19560, Stop Loss di 19460 , Target di 19760
Sell di 19980, Stop Loss di 20080, Target di 19780
“untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 51D84C5D”
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind