Analisa Komprehensif Forex, 20 April 2016

Financeroll – Dolar kembali terpukul di sesi perdagangan kemarin bahkan hingga menyentuh level terendah dalam 10 bulan terakhir terhadap mata uang komoditas seiring dengan meningkatnya selera investor terhadap aset berisiko. Indeks dolar anjlok 0,56 persen ke 93,96. Di sesi yang sama dolar juga melemah terhadap euro menyusul rilis data ekonomi AS yang lemah yang memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan tetap menerapkan kebijakan moneter yang kurang menarik bagi investor yang berharap laba dari tingkat suku bunga. Dolar Australia melonjak ke $ 0,7827, level tertinggi terhadap dolar sejak Juni tahun lalu, seiring dengan kenaikan harga minyak. Pemogokan pekerja minyak di Kuwait, yang berlanjut untuk hari ketiga dan produksi anggota OPEC yang menurun mendorong harga minyak mentah dan mata uang komoditas. Data Crude Inventories AS nanti malam juga akan menjadi perhatian utama para pedagangan pair AUDUSD. Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi China juga telah berkurang. Kekuatan terbaru dalam data ekonomi China, terutama di bidang manufaktur, telah meredakan kekhawatiran tentang ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Sementara itu kemungkinan serangkaian kenaikan suku bunga Fed yang cepat tahun ini semakin surut. Data perumahan AS  mendukung ekspektasi laju kenaikan suku bunga Fed akan lambat yang pada gilirannya menjadi pukulan dolar terhadap euro. Untuk periode Maret, groundbreaking menurun 8,8 persen ke laju tahunan yang disesuaikan secara musiman menjadi 1,09 juta unit, level terendah sejak Oktober, demikian laporan Departemen Perdagangan AS. Data ini mendukung jalur yang lebih bertahap untuk langkah pengetatan Federal Reserve. Ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa tidak akan mengumumkan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan pada hari Kamis juga mendorong kinerja euro terhadap …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*