Analisa Komoditas Komprehensif, 10 Juni 2015

shadow

Financeroll – Minyak berjangka AS rally lebih dari 3% di sesi Selasa dengan munculnya indikasi perlambatan produksi minyak mentah AS yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun ini. Perlambatan produksi membantu mengangkat harga minyak mentah AS kembali di atas $60 per barel.

Produksi minyak pada bulan Mei berada di tingkat bulanan tertinggi dalam lebih dari empat dekade, tetapi produksi minyak diperkirakan akan melambat pada paruh kedua tahun ini, menurut laporan bulanan dari pemerintah AS.

Minyak mentah untuk kontrak bulan Juli naik $2 atau 3,4%, berakhir di $60,14 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Brent untuk kontrak bulan Juli di bursa ICE Futures London naik $2,19 atau 3,5% ke $64,88 per barel.

Produksi rata-rata minyak AS bulan Mei adalah 9,6 juta barel per hari, yang merupakan tingkat bulanan tertinggi sejak tahun 1972, demikian menurut badan Administrasi Informasi Energi (EIA) pada hari Selasa. Output minyak diperkirakan akan menurun dari bulan Juni hingga awal tahun 2016. EIA juga memperkirakan bahwa pada tahun 2016 output rata-rata mencapai 9.27 juta barel per hari.

Namun penurunan produksi AS diimbangi oleh peningkatan yang lebih besar di Arab Saudi, Irak, dan beberapa produsen lainnya termasuk Iran. Jika Iran mencapai kesepakatan akhir dengan kekuatan dunia atas program nuklirnya, sanksi terhadap Iran kemungkinan akan dicabut dan negara itu telah menyatakan siap untuk meningkatkan produksi minyak.

Kembali pada NYMEX, bensin untuk kontrak bulan Juli naik 7 sen atau 3,5% ke $2,077 per galon dan minyak pemanas untuk pengiriman bulan Juli naik 6,3 sen atau 3,4% ke level $1,918 per galon. Gas alam untuk kontrak Juli naik 14,1 sen atau 5,2% dan berakhir pada $2,846 per juta British Thermal Unit.

Sementara itu emas berjangka menguat untuk hari kedua di akhir sesi kemarin, terdorong oleh pelemahan ekuitas global, yang akhirnya membantu emas memperpanjang rebound dari level terendah dari pertengahan Maret.

Emas di Comex untuk kontrak bulan Agustus naik $4 atau 0,3% dan ditutup di $1.177,60 per ons, menyusul kenaikan 0,5% pada hari Selasa yang lalu. Perak untuk kontrak bulan Juli hampir tidak berubah pada $15,957 per ons setelah mengalami penurunan sebesar 0,2% dari sesi sebelumnya.

Emas juga menguat karena pelemahan dolar. Harga komoditas dalam satuan dolar sering perdagangan berbanding terbalik dengan dolar, karena pergerakan dalam unit dolar AS dapat mempengaruhi daya tarik komoditas bagi pemegang mata uang lainnya.

Fokus para pelaku perdagangan komoditas sekarang kembali ke spekulasi kebijakan moneter Federal Reserve dan ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga yang semakin jelas saat laporan ekonomi yang kuat dirilis. Pedagang dan investor emas akan mencermati pergerakan saham-saham global serta obligasi pemerintah AS. Para pedagang minyak mentah juga akan memantau ketat data inventori minyak mentah di AS yang dijadwalkan rilis pada pukul 21.30 wib. (Tata Suharta – Financeroll)

Minyak Mentah (OIL)

Support: 60.05, 59.20, 58.30
Resistance: 61.28, 62.56, 63.00

Emas (XAUUSD)

Support: 1175.15, 1169.30, 1165.70
Resistance: 1178.60, 1182.75, 1189.10

Perak (XAGUSD)

Support: 15.88, 15.27, 14.60
Resistance: 16.05, 16.33, 16.80

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*