Alasan EURUSD Melompat Tinggi Pasca Referendum Italia “NO”

Perdagangan pasar forex awal pekan ini diwarnai dengan pertempuran yang sengit antara kurs euro dan dollar AS dalam pair EURUSD, yang dimulai sejak awal perdagangan sesi Asia pasca hasil referendum Italia yang menghasilkan “NO” atau menolak reformasi yang hendak dilakukan seorang PM Matteo Renzo sehingga membuat dia mundur jadi PM.

Perdagangan sesi Asia hari Senin (5/12) pasar menjual EURUSD cukup besar hingga jatuh ke posisi terendah dalam 21 bulan terakhir, namun masuki sesi Eropa pasar kembali memburu pair ini hingga naik tinggi ke posisi tertinggi dalam 16 hari perdagangan pada sesi Amerika. Ada beberapa penyebab lompatan tinggi pair EURUSD yang dirumuskan analyst Vibiz Research Center pasca referendum Italia.

  1. Hasil referendum Italia tersebut tidaklah berdampak fatal bagi kondisi perekonomian kawasan Eropa dan statusnya pada Uni Eropa seperti yang terjadi pada Brexit. Mundurnya PM Italia Matteo Renzi tidaklah mengubah politik negara Italia secara struktural, dikarenakan konstitusi yang mau diganti Matteo sudah ada sejak tahun 1948. Dan selain itu negara Italia sudah sering terjadi pergantian PM, dalam 6 tahun terakhir sudah 4 kali penggantian PM.
  2. Aksi bargain hunting pasar masuki sesi Eropa setelah pada awal sesi sudah terjadi profit taking yang sangat tajam, baik pada bursa saham dan juga pasar valasnya. Aksi tersebut terjadi setelah pasar melihat penurunan tipis pada penjualan obligasi Italia yang mengangkat yieldnya.
  3. Kenaikan tinggi pada yield atau imbal hasil obligasi Jerman melebihi kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Imbal hasil obligasi Amerika hanya naik 1 basis poin saja sedangkan imbal hasil obligasi Jerman naik hingga 5 basis poin.
Jul Allens/VBN/VMN/Senior Analyst Vibiz Research Center


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*