Aksi Jual Terus Berlangsung, Pasar Uang Domestik Melemah



Financeroll – Pada perdagangan Selasa (14/10) nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, melemah enam poin menjadi Rp 12.184 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.178 per dolar AS.  Penguatan mata uang dolar AS terhadap rupiah cenderung mulai tertahan menyusul kekhawatiran ivestor terhadap ekonomi global dan menigkatnya ketidakpastian waktu kenaikan tingkat suku bunga pertama oleh bank sentral AS (the Fed).   Sementara Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 9 poin di tengah perdagangan yang sepi. Aksi beli selektif terhadap saham-saham murah jadi pendorong naiknya IHSG.

Pelaku pasar uang juga masih menanti kepastian susunan kabinet pemerintahan baru mendatang dan kebijakan yang akan direalisasikan dalam jangka pendek.  Pelaku pasar uang di dalam negeri mengharapkan pemerintahan baru nanti dapat merealisasikan kenaikan harga BBM bersubsidi. Dinaikkannya harga BBM subsidi itu dapat membuat ruang fiskal lebih terbuka.

Ruang fiskal yang besar dapat mendorong pengembangan infrastruktur, selama ini sektor itu menjadi salah satu  faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi tertahan.   Potensi nilai tukar rupiah masuk ke dalam area positif cukup terbuka.  Seiring pelemahannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang lokal ini juga bergerak melemah menjadi Rp 12.195 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.202 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup  perdagangan Sesi I, IHSG naik 10,083 poin (0,21%) ke level 4.923,136 berkat aksi beli di saham-saham yang sudah murah. Posisi IHSG sudah jenuh jual alias oversold.  Indeks sempat menanjak ke titik tertingginya hari ini di level 4.941. Saham-saham yang sudah terkoreksi tajam alias murah langsung dibeli investor.

Pada akhir  perdagangan, Selasa (14/10), IHSG naik tipis 9,529 poin (0,19%) ke level 4.922,582. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 3,041 poin (0,37%) ke level 831,344.  Aksi beli didominasi investor lokal. Pelaku pasar asing masih melepas saham, sore ini transaksinya tercatat (foreign net sell) senilai Rp 435,162 miliar di seluruh pasar.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 182.422 kali dengan volume 3,697 miliar lembar saham senilai Rp 4,078 triliun. Sebanyak 144 saham naik, 129 turun, dan 97 saham stagnan.  Bursa-bursa di Asia mengakhiri perdagangan dengan kompak melemah. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi satu-satunya pasar modal yang menguat di Asia.

Sementara  situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:  Indeks Nikkei 225 terjun 364,04 poin (2,38%) ke level 14.936,51, Indeks Hang Seng melemah 95,41 poin (0,41%) ke level 23.047,97, Indeks Komposit Shanghai naik 6,53 poin (0,28%) ke level 2.359,47, dan  Indeks Straits Times menipis 1,65 poin (0,05%) ke level 3.200,50. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*