Aksi Jual Terhenti di Pasar Minyak Asia

INILAHCOM, Tokyo – Minyak mentah berjangka mengakhiri kerugian di pasar Asia pada Rabu (15/3/2017). Investor membeli dengan harga murah setelah terjadi aksi jual baru-baru ini.

Tetapi sentimen saat ini adalah keraguan mengenai apakah aksi OPEC-Rusia untuk mengurangi produksi akan memberikan hasil yang sesuai harapan. Dalam transaksi melalui elektronik di New York Merchantile Exchange, light sweet crude oil untuk pengiriman April diperdagangkan pada US$48,39 per barel naik US$0,67 pada sesi elektronik Globex. Sedangkan minyak jenis Brent di London Ice Futures Exchange naik US$0,60 menjadi US$51,52 per barel.

Harga minyak AS telah jatuh lebih dari 10% bulan ini dan harga Brent turun hampir 9%. Aksi jual dalam lima sesi terakhir sebagian besar dipicuĀ  pertumbuhan besar dalam produksi Amerika yang mengimbangi upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengurangi jumlah persediaan global.

Desember lalu, OPEC dan negara pengekspor minyak utama seperti Rusia sepakat untuk memangkas jumlah produksi sebesar 1,8 juta barel per hari dengan tujuan untuk menghidupkan kembali harga minyak dan mengurangi persediaan global. Pedagang dan investor mendukung usaha ini untuk mengembalikan keseimbangan pasar, harga Brent naik menjadi US$57,10 per barel setelah kesepakatan itu rampung.

“Saat ini OPEC-Rusia seperti tidak melakukan apa-apa karena produsen AS mempercepat dan meningkatkan produksinya,” kata Nelson Wang, anali energi CLSA, seperti mengutip marketwatch.com.

Dia mencatat kecuali OPEC setuju untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi setelah bulan Juni ini, maka perjanjian ini dianggap tidak lebih dari sekedar gimmick untuk mendorong harga naik dalam jangka pendek.

Keraguan investor semaikin meningkat setelah laporan terbaru OPEC yang menunjukkan bahwa produksi Arab Saudi naik menjadi 263 ribu barel per hari di bulan Februari. Tapi berdasarkan sumber sekunder, kerajaan benar-benar memangkas produksi bulan lalu. Perbedaan dari kedua data ini tersedia di laporan minyak bulanan OPEC.

“Peningkatan produksi meningkatkan kekhawatiran bahawa kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi minyak global menggelepar,” kata Vivek Dhar, ahli strategi komoditas di Commonwealth Bank of Australia.

Bagi beberapa pengamat pasar, hal ini bisa menjadi pesan tidak langsung Arab Saudi untuk pridusen minyak lainnya bahwa mereka sudah kehilangan kesabarannya setelah mengurangi produksi sesuai dengan kesepakatan. Sampai saat ini, Saudi masih dipandang sebagai kekuatan OPEC dalam menjaga perjanjian pemotongan produksi OPEC.

“Saudi melaporkan bahwa produksi minyak yang berlebih disimpan menjadi cadangan, namun hal ini dipandang sebagai sinyal kepada anggota perjanjian lainnya bahwa free riders tidak akan ditoleransi,” kata Citi Research.

Beberapa menunjukkan output masih berada di bawah target produksi dari 10,058 juta barel per hari. OPEC melaporkan bahwa stok komersial organisasi untuk negara Economic Cooperation and Development naik hingga 3 miliar barel pada Januari lalu, peningkatan 278 juta berel di atas rata-rata lima tahun.

Untuk hari ini investor akan mengawasi output minyak mentah dan laporan persediaan AS. Kenaikan harga cenderung terpukul turun satu tingkat.

Pertemuan Federal Reserve juga bisa menambahkan ketidakpastian pada pasar, karena para trader menunggu pernyataan dari bank sentral Amerika hari ini setelah pertemuan.

OPEC merevisi proyeksi pertumbuhan produksi minyak AS menjadi 100 ribu barel per hari. Saat ini OPEC percaya bahwa aliran minyak Amerika akan meningkat sebesar 340 ribu barel per hari berdasarkan meninigkatnya jumlah rig pengeboran minyak aktif di ladang minyak Amerika.

American Petroleum Institute, mengatakan pada Selasa (14/3/2017) bahwa data untuk pekan yang berakhir pada 10 Maret menunjukkan adanya penurunan 531 ribu barel dalam pasokan minyak mentahm 3,9 juta barel penurunan stok bensin dan 4,1 juta barel penurunan persediaan distilat menurut para trader.

NYMEX naik 126 poin menjadi US$1,4961 per galon, sementara diesel diperdagangkan pada US$1,5069 kenaikan 150 poin. ICE naik US$7,50 menjadi US$455.50 dibandingkan dengan penutupan Selasa. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*