Aksi Jual Bursa Saham, Dongkrak Harga Emas Naik

shadow

Mengawali perdagangan di tahun 2016 ini, harga emas naik setelah turun hingga ke harga termurahnya dalam dua minggu terakhir akibat aksi jual yang melanda bursa saham dan ketegangan hubungan Arab Saudi dan Iran, akibatnya Investor memilih langkah aman dengan membeli emas kembali.

FINANCEROLL – Awalnya, Cina mengumumkan data indek manufaktur mereka yang menunjukkan adanya perlambatan. Pelaku pasar merespon dengan melakukan aksi jual pada saham-saham yang dimilikinya. Hasilnya, bursa saham di negara-negara berkembang anjlok pada posisi terendah sejak Agustus silam. Bursa Dow Jones jatuh lebih dari 300 poin. Kekacauan ini semakin memicu aksi jual yang lebih besar lagi sehingga pada perdagangan Senin (04/01/2016) pihak otoritas bursa saham Shanghai memutuskan untuk menghentikan perdagangan setelah indek saham merosot sebesar 7% sehingga membunyikan alarm penghentian transaksi.

Sementara itu, hubungan Arab Saudi dan Iran memanas setelah Arab Saudi menghukum mati ulama Syiah dan aksi protes terjadi di Iran hingga berujung pada aksi pembakaran kedutaan besar Arab Saudi di Teheran. Arab Saudi dengan sekutu-sekutunya memutuskan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan Iran. Kondisi ini merupakan yang paling buruk dalam hubungan diplomatik dikawasan tersebut selama 30 tahun terakhir ini.

Investor mengamankan investasinya dengan melakukan pembelian emas sebagai aset safe haven. Kenaikan harga emas ini membalik kondisi akhir tahun perdagangan emas yang mencatat sebagai tahun ketiga secara beruntun harga emas mengalami penurunan di akhir tahun 2015. Tren penurunan harga emas ini sejalan dengan prospek kenaikan suku bunga AS yang membuat Dolar AS menguat dan memperlemah posisi tawar Emas sebagai aset investasi. Sebagai tambahan, saham-saham produsen emas juga ikut menguat pada perdagangan awal tahun ini menyusul kenaikan harga emas. Saham Newmont Mining Corp. selaku produsen emas terbesar AS menempati harga tertingginya sejak pertengahan Desember kemarin.

Saat ini, harga emas diperdagangkan pada kisaran $1.075,20 per troy ons, Perak pada harga $13,842 per ons. Melihat kondisi Arab Saudi – Iran yang masih memburuk, diperkirakan dampaknya bagi potensi kenaikan harga emas bisa berlangsung dalam dua hingga tiga minggu kedepan. Memang perlambatan ekonomi di Cina sangat nyata dan memberikan pengaruh yang besar. Dengan harga emas saat ini yang bisa dikatakan pada posisi murahnya, tentu akan lebih banyak lagi konsumen emas melirik kembali aset ini sebagai pengaman investasi saat kondisi terlihat memburuk. (Lukman Hqeem | [email protected])


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*