Aksi Beli Masif Jelang Penutupan, IHSG Berhasil Menguat  

shadow

Financeroll – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di menit-menit terakhir. Padahal, sepanjang perdagangan saham hari ini, IHSG terus bergerak di teritori negatif. Bursa Asia pun kompak melemah, imbas dari anjloknya harga minyak dunia.  Mengakhiri perdagangan, IHSG ditutup menguat 8,673 poin (0,19%) ke 4.596,108. Sementara indeks unggulan LQ45 ditutup menguat 3.358 poin (0,42%) ke 796.809.

Tercatat, enam sektor menguat, sementara 4 sektor lainnya ditutup melemah. Pelemahan tertinggi terjadi di sektor keuangan sebesar 0,82%. Sedangkan penguatan tertinggi terjadi di sektor infrastruktur sebesar 0,95%.  Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup melemah 21,101 poin (0,46%) ke 4.566,334. Sementara indeks LQ45 ditutup melemah 4,576 poin (0,58%) ke 788.875.  Membuka perdagangan preopening, IHSG dibuka turun 34,308 poin (0,75%) ke 4.553,127. Sementara indeks LQ45 dibuka turun 8,451 poin (1,07%) ke 785.000.  Mengawali perdagangan, Rabu (3/2/2016), IHSG dibuka melemah 33,793 poin (0,74%) ke 4.553,642. Sementara indeks LQ45 dibuka melemah 9,207 poin (1,16%) ke 784.244.

Sepanjang hari ini, perdagangan saham berlangsung sepi. Sebanyak 96 saham naik, 161 saham turun, dan 100 saham stagnan.  Frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 199.536 kali, dengan total volume sebanyak 3,597 miliar saham, senilai Rp 4,752 triliun.  Beberapa  saham yang masuk dalam jajaran top gainers adalah UNVR naik 1.150 poin (3,07%) ke Rp 38.625, ICBP naik 850 poin (5,90%) ke Rp 15.250, GGRM naik 350 poin (0,60%) ke Rp 58.250, dan INTP naik 275 poin (1,45%) ke Rp 19.225.  Adapun  shaam-saham yang masuk dalam jajaran top losers adalah TCID turun 600 poin (3,67%) ke Rp 15.750, SMGR turun 325 poin (3,01%) ke Rp 10.475, HMSP turun 300 poin (0,29%) ke Rp 104.500, dan MAYA turun 185 poin (9,30%) ke Rp 1.805.

Sedangkan  data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.749. Sementara  kondisi bursa saham Asia sore ini, antara lain:   Indeks Nikkei 225 turun 559,43 poin (3,15%) ke 17.191,25, Indeks Hang Seng turun 605,13 poin (3,11%) ke 18.841,71,  Indeks SSE Composite turun 10,32 poin (0,38%) ke 2.739,52, dan  Indeks Straits Times turun 26,05 poin (1,01%) ke 2.553,03.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI)  memprediksi pertumbuhan kredit industri perbankan sepanjang 2015 pada kisaran 10-11 persen.  Angka terakhirnya November itu (pertumbuhan kredit) 9,8 persen. Sekitar Desember ada kenaikan sedikit. Melambatnya pertumbuhan kredit perbankan tak lepas dari pengaruh melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*