Keputusan bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunganya 25 basis poin memberikan pukulan keras pada kurs negara-negara emerging market termasuk rupiah. Bukan hanya di pasar spot saja rupiah terpangkas turun ke kisaran 13300, BI juga melemahkan kurs referensi perdagangan valas antar bank. Keputusan Fed tersebut telah mengangkat tinggi dollar AS hingga perdagangan hari ini.
Lihat: Hawkish Fed Tinggikan Dollar AS 13 Tahun, Mata Uang Global Anjlok Parah
Kekuatan rupiah rupiah pagi ini terhadap bursa saham masih belum membuat arus masuk modal investor asing bertambah melebihi arus keluarnya hingga tercetak net sell sebesar Rp430 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut ikut menekan IHSG yang sedang turun 0,1%.
Lihat: IHSG 15 Desember Dibuka Turun Tertekan Pelemahan Rupiah Setelah Suku Bunga AS Naik
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,46% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13353/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13343/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih kuat di 13285 dari perdagangan sebelumnya di 13309.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh kuatnya dollar AS menekan kurs emerging market, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13420 dan resistance di 13300.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind