INILAHCOM, Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan efek, saham PT Agung Podomoro Land (APLN) mengalami pelemahan Rp14 (6,2%) ke Rp212 hingga pukul 11.46 WIB dari posisi penutupan hari sebelum Pilkada di Rp226 per unit saham.
Pelemahan tajam tersebut ditengarai sebagai pengaruh dari sentimen negatif kekalahan pasangan calon petahana nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot S Hidayat oleh pasangan nomor urut 3, Anies R Baswedan-Sandiaga S Uno dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Sepanjang perdagangan 2 jam 46 menit, saham APLN mencapai level tertingginya di Rp222 dan teredanhnya Rp208 per saham. Jumlah lot yang ditransaksikan sebanyak 508,957 senilai Rp10,8 miliar dengan harga rata-rata di Rp212.
Asal tahu saja, Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara dan revisi Perda Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta belum kunjung disahkan. Oleh karena itu, belum ada payung hukum pelaksanaan reklamasi di Teluk Jakarta. Akibatnya, saat APLN akan membuat IMB (izin mendirikan bangunan) di pulau reklamasi tersebut, tak bisa dilakukan.
Para pelaku pasar berekspektasi, kekalahan Akok dalam Pilkada DKI akan menghambat proyek APLN di proyek tersebut sehingga menjadi sentimen negatif pada pergerakan saham APLN. [jin]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind