Ahok: Harga BBM Tidak Naik, Dolar Bisa Rp 14 Ribu

Jakarta -Pemprov DKI Jakarta mendukung rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM subsidi. Menurut Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bila pemerintah tak menaikkan harga BBM subsidi, maka nilai tukar rupiah bisa terus melemah.

“Kalau kamu nggak mau naikkan itu (BBM), dolar kita bisa sampai Rp 13 ribu-Rp 14 ribu. Kita sudah defisit (neraca perdagangan dan anggaran), makanya ini harus dinaikkan,” kata Ahok saat ditemui di ruang kerjanya, di Balai Kota, Selasa (4/11/2014).

Menurut Ahok, BBM subsidi saat ini tak tepat sasaran dan sering diselundupkan. Saat di Belitung, Ahok mengaku sering kesusahan mencari truk. Para sopir kebanyakan beralasan tak bisa beroperasi lantaran tak ada BBM. Mereka justru memilih menjual solar.

“Daripada dia nyari objekan ke pelabuhan, mending dia jual solar. Sama juga oknum nelayan yang nakal kan, dia juga gak mau melaut dan menjual solar, makanya sekarang subdisi BBM jatuhnya sama siapa,” ujarnya.

Ditanya soal berapa nilai kenaikan BBM, Ahok enggan menjawab. Menurutnya, pertanyaan itu lebih tepat dijawab oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Lebih lanjut, Ahok berujar, Pemprov DKI Jakarta juga akan kerja keras untuk menekan inflasi terutama terkait kebutuhan pokok. Menurutnya, yang paling penting disiapkan adalah Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.

“Kalau buat DKI Jakarta, kita lebih baik siapkan bus sama TransJ yang nggak begitu naik harganya,” pungkasnya.

(ros/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*