Ada Kepastian Yunani, Rupiah Berbalik Menguat

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta – Melemahnya kurs dolar Amerika terhadap mata uang utama dunia dimanfaatkan oleh rupiah untuk memperbaiki posisinya.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah terapresiasi 25 poin (0,19 persen) ke level 12.831 per dolar AS. Rupiah sempat tersungkur ke kisaran 12.900 per dolar pada pembukaan perdagangan sebelum akhirnya berbalik menguat.

Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan rupiah mendapatkan keuntungan dari melemahnya dolar AS. Berbagai sentimen global yang muncul saat ini cenderung menyudutkan dolar sehingga tekanan terhadap rupiah mereda.

“Dua hal signifikan memicu pelemahan dolar AS adalah kepastian Yunani berada di zona euro dan ditundanya kenaikan suku bunga The Fed.”

Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, mengatakan bahwa Yunani masih akan menjadi bagian integral zona euro dan akan melanjutkan kerjasama dengan bank sentral Eropa (ECB) untuk menghindari ancaman gagal bayar bulan Maret mendatang. Pernyataan ini memastikan langkah ECB membeli obligasi Yunani sebesar 2 miliar euro akan berjalan dengan mulus.

Di sisi lain, dolar sedang mengalami tekanan setelah gubernur The Fed, Janet Yellen, mengatakan bahwa bank sentral masih akan menahan suku bunga rendah mendekati nol persen sampai terjadi improvisasi pada data inflasi.

Pasar berspekulasi bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan diundur paling tidak hingga kuartal ketiga 2015. “Pelaku pasar memiliki waktu yang lebih lama untuk mencari imbal hasil tinggi di negara lain,” kata Lukman.

Mata uang Asia cenderung menguat hingga 16.45 WIB. Yen menguat 0,07 persen terhadap dolar, rupee menguat 0,2 persen, ringgit menguat 0,6 persen, won naik 0,16 persen, dan dolar Singapura menguat 0,16 persen.

PDAT | M. AZHAR


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*