30 Perusahaan Minyak AS di Ambang Kebangkrutan

INILAHCOM. New York — Lebih 30 perusahaan minyak di AS dikabarkan berada di ambang kebangkrutan, akibat kejatuhan harga minyak.

Mengutip firma hukum Haynes & Bonne, Wall Street Journal memberitakan perusahahaan-perusahaan minyak itu secara kolektif berutang 13 miliar dolar AS, dan telah mengajukan perlindungan kebangkrutan ke pengadilan.

Penyebab kebangkrutan adalah kejatuhan harga minyak mentah. Minyak mentah Brent merosot lebih lima persen pada Senin (11/1), dan beradap pada titik terendah dalam 12 tahun terkahir, yaitu 31,41 dolar AS.

Tiga bank investasi; Goldman Sachs Group, Morgan Stanley, dan Citigroup, memperkirakan harga minyak masih akan turun dan berada di bawah 30 dolar AS dalam waktu dekat.

Mengutip peneliti dari Cowen & Co, Wall Street Journal memberitakan sepanjang 2015 perusahaan minyak dipaksa memangkas pengeluarkan sampai 51 persen dibanding 2014, atau 89,6 miliar dolar AS.

Hanya satu hal yang membuat perusahaan-perusahaan ini terhindar dari kebangkrutan, yaitu harga minyak mengalami rebound dan mencapai level 50 dolar AS per barel.

Martijn Rats, analis di Morgan Stanley, mengatakan penurunan harga minyak saat ini lebih rendah dibanding tahun 1970.

Laporan AlixPartners, sebuah perusahaan konsultan, menyebutkan produsen minyak dan gas di Amerika Utara merugi hampir 2 miliar dolar setiap pekan, akibat harga minyak yang berada di bawah 50 dolar AS per barel.

Kim Brady, konsultan dari Solic Capital, memperkirakan masih banyak lagi perusahaan minyak yang akan bangkrut.

Pelambatan ekonomi China, apresiasi mata uang dolar, dan kenyataan bahwa perusahaan minyak di seluruh dunia menolak menghentikan pengeboran, menjadi pemicu kejatuhan harga yang terus-menerus.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*