Kekuatan perdagangan aset beresiko semakin mantap setelah bursa saham Amerika akhiri perdagangan awal Maret mencetak rekor tinggi di tahun 2017, dan berdampak pada perdagangan saham sesi Asia pagi ini ini (2/3) yang bergerak kuat sangat signifikan. Sentimen kekuatan bursa saham inilah yang semakin menekan posisi yen Jepang terhadap dollar AS dalam pair USDJPY.
Sebelumnya yen terpukul oleh meningkatnya kembali yield obligasi Amerika Serikat pasca komentar hawkish pejabat senior Fed semalam. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik dari 2,40% menjadi 2,47% dan untuk obligasi 2 tahun konsolidasi. Selain itu indeks bursa saham AS-S&P500 naik ke rekor tertinggi baru dengan kenaikan 1,37%.
Sentimen hijuanya bursa saham global dan meningkatnya yield obligasi AS menjadi fokus kekuatan pair USDJPY yang melaju ke posisi tertinggi dalam 11 hari. Untuk katalis penggerak pair sepanjang hari sangat minim dan hanya laporan kalim pengangguran AS.
Pergerakan pair USDJPY sesi Asia (09:30:21 WIB) bergerak kuat setelah dibuka kuat pada 113.71 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini bergulir pada posisi 113.99 dan sempat mencapai posisi tinggi 114.14 dan terendah di 113.67.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, dollar AS masih berpotensi bergerak bullish oleh sentimen rally yield obligasi sehingga pair USDJPY berpotensi lanjutkan peningkatan ke posisi 114.32-114.70.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind