Dollar Tertekan Pasca Data Inflasi dan Perumahan AS

shadow

Financeroll – Data Inflasi dan data pembangunan rumah baru AS dirilis buruk, dollar bereaksi negatif dan melemah terhadap rival-rival utamanya. USDJPY merosot ke level 116.70 per USD setelah data dirilis. Sementara itu, dollar juga terpantau melemah terhadap pounsterling, Euro, dan Dollar Australia. GBPUSD tercatat bergerak ke level 1.4175, Euro naik ke level 1.0915, dan Ausi bergerak naik ke posisi 0.6870.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Dollar Menguat terhadap Yen dan Euro

shadow

Financeroll – Dolar menguat terhadap yen Jepang pada sesi akhir hari Senin setelah mencatat penurunan terbesar mingguan sejak Agustus 2013 pekan lalu. Keuntungan Dollar bertahan akibat saham Tiongkok anjlok dan harga minyak jatuh. USDJPY diperdagangkan pada level 117,52 ¥ sesi akhir Senin di New York, dibandingkan dengan level ¥ 117,25 pada sesi akhir Jumat. Dolar tergelincir 2,6% terhadap yen pekan lalu, dan 0,6% terhadap euro. Euro terakhir diperdagangkan sekitar level $ 1,0873, dibandingkan dengan level $ 1,0917 Jumat.

Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan ia melihat ada “fundamental salah” dengan ekonomi yang AS meskipun saham global dalam kecendrungan “bearish”, tapi kata-katanya berdampak kecil terhadap pasar. Presiden The Fed Dallas, Rob Kaplan, akan berbicara tentang kondisi ekonomi dan kebijakan moneter di Dallas.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Bertahan, Harga Emas Antam Tetap di Posisi Rp 545.000/Gram

shadow

Financeroll – Laju harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada pembukaan perdagangan Selasa (29/12) bergerak stagnan di level Rp 545.000/gram alias sama dengan perdagangan kemarin.

Meski demikian, harga pembelian kembali (buyback) oleh emiten berkode ANTM itu turun menjadi Rp 468.000/gram dibandingkan posisi kemarin sebesar Rp 470.000/gram.  Berikut harga emas Antam hari ini, antara lain:  500 gram Rp 252.800.000, 250 gram Rp 126.500.000, 100 gram Rp 50.650.000, 50 gram Rp 25.350.000, 25 gram Rp 12.700.000, 10 gram Rp 5.110.000, 5 gram Rp 2.580.000, dan  1 gram Rp 545.000.  

Tercatat, harga emas jatuh pada penutupan perdagangan Selasa dinihari tadi (29/12) mengikuti turunnya harga minyak, dalam likuiditas tipis dalam hari yang singkat jelang liburan akhir tahun.  Harga emas spot turun 0,65 persen pada 1,068.51 dollar per troy ons, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Februari turun USD  7,60 atau 0,7 persen, pada 1,068.30 dollar per troy ons.  Emas naik hampir 1 persen selama minggu Natal, tapi turun hampir 10 persen tahun ini.

Harga emas mencapai terendah sejak awal 2010 bulan ini untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga AS untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Harga emas tetap di bawah tekanan, menunggu petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter.  Harga minyak turun 3 persen setelah akhir pekan Natal yang panjang, menekan ekuitas global lebih rendah. Emas berkorelasi positif dengan minyak sebagai logam dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dipimpin minyak bumi.

Permintaan akan emas terhenti di pusat-pusat pembelian emas besar di Asia semalam, kata para dealer, meskipun data menunjukkan impor emas bersih Tiongkok dari Hong Kong naik secara bulanan pada November karena harga jatuh ke posisi terendah sepanjang tahun.  Sedangkan pada harga logam lainnya, harga Perak membukukan penurunan terbesar, turun 3,3 persen pada USD 13,87 per ons. Harga Platinum turun 0,9 persen pada USD 873,25 per ons, sementara harga paladium turun 1,5 persen pada USD  550 per ons.

Diperkirakan harga emas masih berpotensi melemah dengan kenaikan suku bunga AS, yang akan semakin meningkatkan dollar AS dan juga potensi pelemahan harga minyak mentah. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Support 1,066.50-1,064.50, dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance 1,070.50-1,072.50. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Harga Emas Lanjutkan Penurunan di Sesi AS

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Senin(28/12), harga emas dan perak terpantau alami penurunan dengan diperdagangkan lebih rendah setelah permintaan dollar AS masih mengalami penguatan tipis.

Berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman Februari terpantau turun 0.50% dengan diperdagangkan lebih rendah di level $1.070.40 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Maret terpantau turun 2.32% di level $14.035 per troy ounce.

Harga emas terus melanjutkan penurunan dengan diperdagangkan lebih rendah pada malam ini, permintaan dollar AS juga masih terlihat tertekan di awal pekan. Pada perdagangan komoditas dengan emas berjangka telah terlihat berada di jalur untuk membukukan penurunan kurang lebih sebesar 9% dalam setahun, yang merupakan penurunan tahunan ke tiga sejak 2013.

Penurunan yang dicatat oleh emas tersebut terjadi ketika meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan menaikan tingkat suku bunga di sepanjang tahun ini. Sementara itu, perjalanan menuju akhir tahun 2015 ini, volume perdagangan diperkirakan akan tetap rendah akibat dari banyaknya para pelaku pasar yang sudah menutup buku guna menikmati liburan sehingga hal ini mengurangi likuiditas di pasar dan meningkatkan ketidakstabilan. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Senin Sore, Harga Emas Masih Terpantau Turun

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Senin(28/12), harga emas dan perak terpantau alami penurunan dengan diperdagangkan lebih rendah setelah permintaan dollar AS masih mengalami penguatan tipis.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Februari terpantau turun 0.37% dengan diperdagangkan lebih rendah di level $1.072.00 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Maret terpantau turun 1.91% di level $14.115 per troy ounce.

Harga emas dan perak masih terlihat tertekan awal pekan ini setelah pasar sempat ditutup pada Jumat kemarin ditengah memperingati libur Natal. Tahun 2015 ini, harga emas juga terlihat tengah berada di jalur untuk membukukan penurunan kurang lebih sebesar 9%, dalam setahun yang mana merupakan penurunan tahunan ke tiga secara beruntun sejak tahun 2013.

Penurunan yang dicatat oleh emas tersebut terjadi ketika meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan menaikan tingkat suku bunga di sepanjang tahun ini. Sementara itu, perjalanan menuju akhir tahun 2015 ini, volume perdagangan diperkirakan akan tetap rendah akibat dari banyaknya para pelaku pasar yang sudah menutup buku guna menikmati liburan sehingga hal ini mengurangi likuiditas di pasar dan meningkatkan ketidakstabilan. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia