Nikkei Ditutup Hijau

shadow

Financeroll – Bursa saham Jepang berakhir naik, pada Jumat pekan lalu, menyusul penguatan saham Amerika Serikat (AS) seiring rebound harga minyak.

Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 2,3%, karena yen diperdagangkan pada level 113,90 per dollar. Indeks Topix ditutup naik 2,3% ke level 1.311,20.

Saham minyak dan batubara memimpin kenaikan di antara 33 kelompok industri di Indeks Topix. Ditopang dari saham inpex Corp naik 6,1%. Saham Toyota Motor Corp naik 1,7% sebagai dorongan terbesar untuk Indeks Topix. Saham Toshiba Corp menguat 3,5 % setelah Kyodo News melaporkan perusahaan yang berada dalam pembicaraan untuk menjual bisnis barang putih ke pembuat alat Arcelik AS, Turki. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 51D84C5D]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Harga Emas Masih Terpantau Naik

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Selasa(9/2), harga emas terpantau alami kenaikan dengan diperdagangkan lebih tinggi setelah berhasil membukukan kenaikan di sesi sebelumnya ditengah permintaan fisik yang meningkat.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman April terpantau naik 0.32% di level $1.1192.46 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak pengiriman Maret terpantau naik 0.64% di level $15.377 per troy ounce.

Harga emas dan perak terpantau alami kenaikan sejak awal pekan ini, ketika permintaan fisik yang meningkat di wilayah Tiongkok mengingat libur Tahun Baru Imlek. Sedangkan penurunan greenback belakangan terakhir juga telah menjadi faktor pendukung naiknya harga emas saat ini.

Penurunan yang dialami dollar AS tersebut telah dipengaruhi melambatnya pertumbuhan lapangan pekerjaan di wilayah AS. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja menyebutkan bahwa Nonfarm Payrolls AS hanya tumbuh sebanyak 151K di bulan Januari dimana lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik sebanyak 262K.

Meski demikian, pelemahan yang dialami oleh greenback masih dibatasi akibat menurunnya angka klaim pengangguran di wilayah AS. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja menyebutkan bahwa tingkat pengangguran AS telah turun, yang disesuaikan secara musiman menjadi 4.9% di bulan Januari.

Selain itu, perhatian pasar pada minggu ini telah tertuju kepada laporan pidato Bank Sentral AS Janet Yellen yang mana diperkirakan akan memberikan gejolak pergerakan. Di akhir pekan nanti atau tepat pada hari Jumat besok, laporan PDB Jerman, penjualan ritel dan harga impor AS juga turut hadir dalam meramaikan peristiwa ekonomi dunia. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Jumat Siang, Harga Emas Terpantau Turun

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas  berjangka di hari Jumat(5/2), harga emas terpantau alami penurunan setelah berhasil membukukan kenaikan sejak awal pekan ini ketika menurunnya permintaan greenback akibat melambatnya pemulihan ekonomi di wilayah AS.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman April terpantau turun 0.06% dengan diperdagangkan pada level $1.156.90 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangan di tempat lain, perak berjangka pengiriman Maret terpantau turun 0.10% di level $14.840 per troy ounce.

Pergerakan harga emas dalam sepekan ini terlihat bergerak menuju kenaikan mingguan akibat permintaan dollar AS yang terus tergerus karena melambatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Amerika. Di sesi sebelumnya,laporan resmi yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja menyebutkan bahwa angka klaim pengangguran di wilayah AS telah mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 285K. Pada laporan terpisah lainnya yang dirilis oleh Biro Sensus menyebutkan bahwa pesanan pabrik di wilayah AS mengalami penurunan 2.9% di bulan Desember.

Sementara itu, minimnya laporan fundamental pada perdagangan Asia diperkirakan membawa suasana pergerakan pasar yang lebih tenang. Namun memasuki perdagangan Eropa, pasar berfokus kepada hasil laporan Nonfarm Payrolls AS yang dijadwalkan akan dirilis pada pukul 20.30 waktu Jakarta.

Survei ekonom telah memperkirakan Nonfarm Payrolls AS akan mengalami pertumbuhan sebanyak 189K di bulan Januari, dimana melambat dari hasil sebelumnya yang mengalami kenaikan sebanyak 292K. Dengan demikian, sejalan dengan laporan tersebut pasangan harga emas berpotensi mengalami pergeseran harga. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Wall Street Siap Dibuka Positif

shadow

Financeroll – Saham Wall Street siap untuk dibuka di wilayah positif pada hari Kamis, dengan reli lanjutan dalam harga minyak dan dolar yang merosot membantu untuk mengangkat kembali “suasana hati” investor.

Berjangka untuk Dow Jones Industrial Average melonjak 78 poin atau 0,5% ke 16.341, sedangkan untuk indeks S & P 500 naik 8,50 poin atau 0,5% ke 1.917. Berjangka untuk Nasdaq naik 21,50 poin atau 0,5% ke 4.193.

Indeks ICE dollar turun 0,4% menjadi 96,880 pada hari Kamis, dan berada di jalur untuk penutupan terendah sejak Oktober. Ini juga memicu rally harga minyak, dengan West Texas Intermediate naik 1,2% ke $ 32,67 per barel dan Brent naik 0,9% ke $ 35,35 per barel.(Edo Bramantio – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan, hubungi pin bb 51D84C5D


Distribusi: Financeroll Indonesia

Keputusan FOMC Masih Tekan Indeks Dollar

shadow

Financeroll – Pada pertemuan FOMC yang berlangsung dini hari tadi menghasilkan keputusan The Fed tetap mempertahankan suku bunga di level 0,50%. Namun ada sinyal dovish yang ditangkap pelaku pasar. Seperti dikutip dari rilis resmi The Fed, FOMC akan tetap memantau perkembangan ekonomi global dan perkembangan data ekonomi AS lanjutan. Itu akan dilihat kaitannya dengan tenaga kerja dan inflasi AS.

The Fed mengisyaratkan ada risiko dari perlambatan ekonomi global yang mengancam laju outlook moneter The Fed ke depannya. Efeknya, index USD sampai malam ini tergelincir 0,09% di level 98,81. “Tidak ada ekspektasi pengetatan kebijakan moneter lanjutan pada pertemuan Maret 2016 nanti dari pernyataan dalam FOMC tersebut,” analisa Jonathan Wright, Profesor Johns Hopkins University of Baltimore dan mantan ekonom The Fed, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (28/1).

Terdekat yang bisa dipantau adalah rilis data klaim pengangguran mingguan AS. Diprediksi data ini masih positif dengan penurunan pengangguran dari 293 ribu menjadi 281 ribu. Menurut analis, kalau data ini positif, penurunan USD bisa sedikit terobati namun belum tentu bisa membuat USD lantas unggul karena imbas FOMC yang lebih besar ke pasar.


Distribusi: Financeroll Indonesia