Diantara kurs rival utama dollar AS yang menguat pada perdagangan hari Kamis (15/6), yaitu poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak kuat awali perdagangan sesi Asia hari Jumat (16/6) oleh laporan pertemuan kebijakan moneter BOE yang menetapkan suku bunga tidak berubah dengan kondisi sebagian besar petinggi bank sentral Ingris tersebut menyetujui kenaikan suku bunga.
Dan pair GBPUSD terus bergerak positif hingga masuki perdagangan sesi Eropa, dan mulai terpangkas setelah pemberitaan dari beberapa media akan kondisi politik di Inggris pasca kebakaran besar yang terjadi di London Barat dan menewaskan banyak orang. Banyak kritikan muncul setelah kejadian tersebut kepada PM Inggris Theresa May yang dianggap tidak perduli dengan kebakaran tersebut.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (18:45:00 WIB) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih kuat dari perdagangan sebelumnya pada 1.2755 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2767.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal terdapat sinyal negatif untuk pergerakan pair, GBPUSD diwaspadai terjadi retreat masuki perdagangan sesi Amerika. Namun jika posisi dollar AS semakin tertekan hingga akhir sesi dan bursa saham terus menghijau akan memberikan tenaga kuat kembali.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind