Wall Street Berpotensi Bergerak Terbatas

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS pada perdagangan Jumat (15/7/2016) berpotensi mendatar. Pelemahan ini seiring indisen truk maut di Perancis yang menewaskan sedikitnya 84 orang di Nice.

Departemen AS menginformasikan terdapat dua warga AS yang tewas dalam peristiwa tersebut. Indeks CAC di Perancis turun 0,7 persen pada perdagangan pagi. Sedangkan indeks  acuan Eropa STOXX 600 turun 0,5%.

Bursa Eroap bergerak melemah seperti indeks FTSE turun 0,2 persen, indeks CAC melemah 0,5%, indeks DAX melemah 0,3% dan indeks IBEX tergerus 0,4%. Demikian mengutip cnbc.com.

“Teror di Eropa ini merupakan kali kedua untuk insiden teror di Nice. Isu ini dikahwatirkan akan menganggu perekonomian kawasan tersebut,” kata Emily Nicol, ekonom di Daiwa Capital Markets.

“Ekonomi Perancis sudah teruji relatif tahan terhadap inseden sebelumnya di Bataclan, pengaruh ke ekonomi tidak terlalu signifikan. Meskipun sektor pariwisata terpengaruh. Apalagi Perancis sebagai tempat tujuan wisatawan dunia,” lanjutnya.

Sementara China mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua sebesar 6,7 persen yang mengalahkan prediksi awal di 6,6 persen. Indeks Shanghai untuk pekan ini menguat 2,2 persen.

Sementara untuk kali ini investor menunggu laporan laba semester I dari emiten di Wall Street. Beberapa perusahaan akan mengumumkan laba seperti Citigroup, Bancorp US dan Wells Fargo. Sementara JPMorgan Chase telah melaporkan kinerja melebihi ekspektasi.

“Saya pikir kita mulai terbiasa untuk masuk dalam musim laba. Kita akan menunggu data beberapa bank,” kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Pasar di Bston Private.

Pada hari Kamis, seorang pria mengendarai truk melalui kerumuman orang yang merayakan Bastille Day di Nice, Perancis. Truk tersebut menabrak kerumunan orang dan melepas tembakan ke warga dan polisi sehingga menewaskan sedikitnya 80 orang dan 18 orang masih kritis.

Pria terseut akhirnya dapat dilumpuhkan dengan menembak mati. Presiden Perancis, Francois Hollande terpaksa memperpanjang kondisi darurat selama tiga bulan ke depan di Perancis.

Insiden ini kian merapuhkan keyakinan investor di bursa saham. Investor global sedang mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sesuai dengan prediksi The Fed AS.
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*