The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunga Hingga Kuartal III

Thursday, 30 April 2015, 13:00 WIB

en.wikipedia.org

The Federal Reserve Bank of New York (File)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — The Federal Reserves Amerika Serikat (AS) menurunkan proyeksinya tentang pasar tenaga kerja dan ekonomi AS pada Rabu (29/4) malam waktu setempat. Ekonomi AS tumbuh hanya 0,2 persen pada kuartal pertama, turun tajam dari 2,2 persen pada periode sama tahun lalu. Data mengecewakan ini membuat the Fed kemungkinan akan menunggu setidaknya sampai kuartal ketiga tahun ini untuk mulai menaikkan suku bunga.

Pernyataan the Fed ini menunjukkan keputusan mereka semata-mata bergantung pada data ekonomi yang masuk. Faktanya, pemerintah AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) mereka dikuartal pertama tahun ini jauh di bawah target.

Bank Sentral AS mengakui kinerja buruk ekonomi AS ini hanya bersifat sementara. Kenaikan suku bunga akan kembali dipertimbangkan September mendatang. “Komite mengantisipasi bahwa akan lebih tepat menaikkan kisaran target dan suku bunga setelah kita melihat perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja dan kita harus yakinkan inflasi kembali ke dua persen dalam jangka menengah,” kata the Fed dalam pernyataan mereka, dilansir dari Reuters, Kamis (30/4).

Pelaku saham AS memproyeksikan the Fed akan menunggu sampai Desember untuk menaikkan suku bunganya. CME FedWatch mengatakan hanya 46 persen investor yakin kenaikan suku bunga dilaksanakan Oktober, sisanya diakhir tahun.

Reporter : Mutia Ramadhani
Redaktur : Satya Festiani

Laknat Allah bagi penyuap dan yang menerima suap((HR Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*