Financeroll – Ekonom dari JPMorgan Chase & Co untuk Barclays Plc mengatakan negara Yunani akan terdepak dari zona Euro. Dengan skenario setelah pemilih menolak kucuran dana bantuan internasional.
“Situasi saat ini di Yunani kecenderungan akan keluar dari zona Euro muncul lebih cepat daripada tidak,” seperti yang dikatakan Malcolm Barr, seorang ekonom JPMorgan di London.
Ekonom melihat dari peluang pada keanggotaan Yunani Euro setelah warganya menggunakan haknya dalam pemiihan di refendum untuk menolak proposal pemotongan pengeluaran yang lebih dan kenaikan pajak dari kreditor.
“Keluar sekarang adalah skenario yang paling mungkin,” sambungnya. “Setuju pada program pemerintah Yunani saat ini akan sangat sulit bagi para pemimpin euro, mengingat pada kesepakan terakhir, ada penolakan Yunani.
Sementara dari Teneo intelijen, konsultasi finansial yang berbasis di London, meletakkan kemungkinan Yunani terhadao zona Euro di level 75 persen setelah pemungutan suara, sementara Evercore ISI di Washington di sekitar 67 persen dalam enam bulan sampai 12 bulan. Oxford Ltd berada di level 85 persen dari 67 persen.
Krisis utang yang berdampak dengan puluhan ribu orang protes turun ke jalan dan juga perbankan ditutup. Dikutip dari CNN, niali PDB Yunani langsung merosot 25% dalam 6 tahun terakhir, sejak negara ini hidupnya bergantung hanya dari utang. Tingkat pengangguran juga bertambah tajam dari 10% di 2010 menjadi 25% di Maret 2015 lalu. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 53738CAB]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind