Yuan Bergerak Menguat Didukung Spekulasi Stimulus oleh Pemerintah China

Mata uang yuan China tampak mengalami kenaikan yang signifikan pada sesi perdagangannya hari ini (25/3). Mata uang tersebut menguat hingga mencapai posisi paling tinggi dalam satu minggu belakangan setelah bank sentral China memperlebar kembali batas kisaran pergerakan mata uang tersebut untuk dua hari berturut-turut. Kenaikan terjadi setelah berkembang spekulasi bahwa pemerintah China akan berikan stimulus guna mencegah terjadinya perlambatan terus-menerus pada ekonomi negara ini.

Yuan mengalami kenaikan sebesar 0.05 persen pada perdagangan hari ini dan diperdagangkan pada posisi 6.1860 per dollar AS. Kemarin mata uang ini mengalami kenaikan tajam sebesar 0.58 persen. Kenaikan harian tersebut merupakan yang paling tajam sejak bulan Oktober 2011. Pada perdagangan kemarin yuan juga sempat mencapai posisi 6.1732 per dollar, tertinggi sejak tanggal 14 Maret yang lalu.

PBOC memperlebar nilai tukar referensinya sebesar 0.04 persen menjadi 6.1426 per dollar setelah kemarin juga meningkatkan kisaran pergerakan mata uang tersebut. Pekan lalu bank sentral ini memperlebar basis nilai tukar yuan sebesar 2 persen.

Selama dua bulan belakangan mata uang ini telah mengalami penurunan sebesar 2 persen. Para investor menilai bahwa mata uang ini akan mengalami rebound seiring dengan pemulihan ekonomi di China.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar yuan terhadap dollar AS hari ini akan cenderung mengalami kenaikan yang terbatas. Mata uang tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 6.1400 – 6.2000 per dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*