Yen Naik di Asia Karena Kekhawatiran Ekonomi China

INILAHCOM, Tokyo – Kurs yen menguat di perdagangan Asia, Selasa (29/09/2015) terpicu kekhawatiran bahwa ekonomi China akan membebani pertumbuhan global. Sementara mata uang Asia lainnya mundur terhadap dolar karena ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Para dealer valuta asing bergerak pindah ke aset-aset safe haven karena kehancuran saham raksasa pertambangan Glencore dan skandal di produsen mobil Volkswagen menambah kekhawatiran. Mata uang Jepang dianggap sebagai pilihan yang aman dan berisiko rendah untuk para investor di tengah ketidakpastian.

Volatilitas dan nilai tukar yang kuat menambah kekhawatiran bagi eksportir Jepang. Greenback jatuh menjadi 119,50 yen dari 119,93 yen di New York pada Senin sore, sementara euro merosot ke 134,60 yen terhadap 134,83 yen.

Para dealer juga mencari petunjuk tentang arah kebijakan moneter AS. Washington akan mengumumkan data penting ketenagakerjaan AS pada Jumat, yang bisa memainkan bagian besar dalam keputusan Federal Reserve tentang apakah akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.

Angka yang kuat akan menambah panggilan pada The Fed untuk bergerak, menempatkan tekanan pada ekonomi negara-negara berkembang karena investor menarik uang tunai mereka untuk mencari hasil yang lebih baik di Amerika Serikat. Greenback memperpanjang kenaikan pada mata uang regional lainnya. Won Korea Selatan turun 0,58 persen terhadap unit AS, baht Thailand merosot 0,11 persen dan rupiah Indonesia menjadi 0,17 persen lebih rendah.

Ringgit Malaysia hampir satu persen lebih rendah, dolar Taiwan turun 0,24 persen, sementara dolar Singapura membalikkan kerugian dan naik 0,21 persen. Dolar Australia kehilangan 0,24 persen, diperdagangkan pada 69,73 sen AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*