Mengawali sesi transaksi pekan ini, dua mata uang nampak menonjol, yaitu USDJPY dan GBPUSD. Keduanya nampak tertekan oleh the greenback dengan alasan yang berbeda. USDJPY nampak mendekati level terlemah dalam hampir enam tahun, menyusul laporan dari Tokyo yang menunjukkan penurunan dalam data business spending dan anjloknya kinerja current-account, sehingga memperkuat sinyal bahwa ekonomi Jepang sedang kehilangan momentum
Hingga memasuki zona pasar Eropa, USDJPY telah tertekan menuju level high 105.21. Akhir pekan kemarin, USDJPY menuju level puncak 105.69. Negativitas performa USDJPY hari ini juga ditambah dengan jeleknya data Japan Final GDP q/q pada laju (-1.8% ) dari sebelumnya -1.7%.
Di sisi lain, GBPUSD tergelincir menuju level terendah sejak bulan November, setelah sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa kampanye bagi kemerdekaan Skotlandia akan mengancam keutuhan Inggris Raya sebagai sebuah entitas yang secara ekonomi dan politik akan rentan terguncang
Absennya data dari Washington hari ini nampaknya akan dimanfaatkan oleh para trader dan investor untuk terfokus pada pergerakan USDJPY dan GBPUSD yang dari sentiment keduanya nampak negatif, sehingga akan mempengaruhi langsung pada pola gerak keduanya dari sisi analisa teknikal
Dan sejauh ini, setidaknya untuk intraday, mata uang yen dan sterling masih dibawah dominasi dollar AS
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind