Di tengah perdagangan sesi Eropa hari Selasa (21/3), yen Jepang kembali menunjukkan kekuatannya karena bertumpu pada momentum bearish dollar AS yang bertambah parah hingga terjun ke bawah kisaran 100. Yen masih mampu bergerak rally sekalipun imbal hasil obligasi Amerika terpantau meningkat.
Minat pasar terhadap dollar AS masih belum muncul kembali setelah Presiden Fed Charles Evans menyatakan Fed tidak buru-buru menaikkan suku bunga berikutnya yang direncanakan 3 kali tahun 2017. Komentar Evans ini mempertegas persepsi pasar terhadap Fed yang tidak segera naikkan suku bunganya.
Untuk perdagangan selanjutnya pada sesi Amerika malam ini terdapat beberapa komentar pejabat Fed seperti Presiden Fed Kansas City Esther George, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dan Presiden Fed Boston Eric Rosengren. Jika komentar mereka dovish lagi akan membuat pair USDJPY semakin tertekan.
Pergerakan pair USDJPY sesi Eropa (18:10:21 WIB) bergerak lemah setelah dibuka flat pada posisi 112.55 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini bergulir pada posisi 112.54 dan sempat mencapai posisi tinggi 112.55 dan terendah di 112.24. Hingga awal sesi Eropa yen sempat mencapai posisi tertinggi selama 16 hari perdagangan.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi, pair USDJPY bakal meluncur ke kisaran 112.15-111.90. Namun jika terjadi koreksi positif kembali akan naik ke kisaran 112.93 – 113.15.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind