Mengakhiri perdagangan sesi Amerika sehari sebelum perdagangan tahun 2016 berakhir, dollar AS anjlok terhadap semua rival utamanya demikian juga terhadap yen Jepang. Pasar lebih memilih membeli yen dan emas sebelum tahun berakhir untuk persiapkan tenaga membeli dollar di awal tahun 2017.
Karenanya pair USDJPY masuki perdagangan sesi Asia (30/12) lanjutkan tekanan jual sebelumnya hingga turun ke posisi terendah dalam 12 hari perdagangan. Namun secara fundamental kekuatan pair USDJPY masih bertenaga oleh dukungan harapan ekonomi AS lebih baik di tangan Presiden AS yang baru terpilih Donald Trump. Sentimen ini juga yang membuat pair kini sedikit menanjak.
Lihat: Dollar AS Akhir Tahun Terjun ke Posisi Terendah 2 Pekan
Untuk pergerakan selanjutnya hingga sesi malam, pair USDJPY diperkirakan dapat tertekan kembali oleh buruknya sentimen yang membayanginya hingga sesi Amerika malam. Sentimen negatif datang dari rilis data ISM Chicago PMI yang diperkirakan menurun. Namun jika usaha naik pair ujung sesi Asia hingga sesi Eropa nanti berhasil maka diperkirakan USDJPY rebound.
Pergerakan kurs yen sesi Asia (02:30:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lebih rendah pada 116.54 di awal perdagangan (00.00 GMT) bergerak lemahdan kini nilai pair bergulir pada 116.43.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam berpotensi turun, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya akan turun ke kisaran 115,86-115,54. Namun jika terjadi koreksi akan naik menuju kisaran 116.80-117.32.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind