Yen Jepang Menguat Terpicu Ketegangan Timur Tengah

INILAHCOM, Tokyo – Kurs yen mencapai tingkat tertinggi sejak Oktober terhadap dolar AS, Senin (04/01/2015). Itu karena para pedagang pindah ke unit Jepang akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan musuh lamanya Iran pada Minggu, setelah para pengunjuk rasa mengobrak-ambrik kedutaannya di Teheran dalam menanggapi eksekusi mati ulama Syiah. Perkembangan terbaru yang mengobarkan kawasan dan menambah daftar berita negatif yang merugikan pasar dunia selama tahun lalu, termasuk pelambatan ekonomi China, anjloknya harga minyak dan pertumbuhan global yang lesu.

“Kebanyakan investor memperkirakan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi akan bisa diatasi dan terbatas,” tegas Win Udomrachtavanic dari One AssetManagement.

“Namun, itu menjadi risiko besar bagi pasar keuangan saat ini,” imbuh dia.

Yen sering dilihat sebagai investasi aman pada saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Di Tokyo, dolar turun menjadi 119,44 yen, terendah dalam lebih dari dua bulan, dan turun dari 120,57 yen di New York pada Kamis sore lalu.

Euro juga merosot menjadi 130,06 yen dari 131,59 yen, sementara itu naik menjadi US$1,0894 dari US$1,0855 di perdagangan AS. Data manufaktur China yang lemah menekan dolar Australia, yang turun 1,22 persen terhadap unit AS, sementara dolar Selandia Baru turun 1,85 persen.

“Angka Tiongkok menyajikan kelesuan sebagai alasan lain untuk menjual Aussie, karena kebangkitan tentatif mundur kembali pada Desember,” kata Sean Callow dari Westpac Banking Corp di Sydney.

“Untuk saat ini, kita hanya bisa berharap bahwa pelambatan indusstri China mulai stabil, karena pemulihan sebenarnya masih tampak. Secara pasti ada penguatan luas dolar AS,” imbuh dia.

Juga pada Senin, China memangkas nilai yuan terhadap dolar, sehingga lebih lemah daripada 6,5 untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat setengah tahun, karena meningkatnya tekanan pada ekonomi nomor dua dunia itu dari pelambatan pertumbuhan.

Won Korea Selatan melemah 1,10 persen terhadap dolar, sementara ringgit Malaysia turun 0,94 persen. Peso Filipina turun 0,43 persen dan rupiah Indonesia melemah 0,51 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*