Yen Jepang Hadapi Tekanan Jual

INILAHCOM, Tokyo – Kurs yen menghadapi tekanan jual, Kamis (27/08/2015). Itu karena kekhawatiran investor atas ekonomi China mulai mereda, dan pasar ekuitas rebound menyusul petunjuk Federal Reserve AS kemungkinan tidak menaikkan suku bunga bulan depan.

Beberapa mata uang Asia lainnya, termasuk rupiah Indonesia, menguat terhadap dolar AS. Pada perdagangan sore di Tokyo, dolar dibeli 119,97 yen setelah melintasi batas 120 yen di perdagangan sebelumnya, dan hampir datar terhadap 119,98 yen di New York, Rabu (26/08/2015) sore.

Euro menguat menjadi 136,14 yen dari 135,72 yen. Mata uang bersama 19 negara itu diambil US$1,1348, naik dari US$1,1312 di perdagangan AS.

Kekhawatiran atas pelambatan pertumbuhan di China telah mendorong para investor melarikan diri ke mata uang Jepang, tempat yang aman selama masa gejolak (safe haven) dengan dolar jatuh ke 116,18 yen awal pekan ini, tingkat terendah sejak Februari 2015.

Para pejabat China telah bergerak menenangkan pasar dan mengambil langkah-langkah, termasuk pemotongan suku bunga, mendukung ekonomi nomor dua dunia tersebut.

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS meningkat menjadi 1,4034 dolar Singapura dari 1,4005 dolar Singapura pada Rabu, menjadi 46,70 peso Filipina dari 46,62 peso, dan menjadi 35,65 baht Thailand dari 35,58 baht. Namun demikian, greenback melemah menjadi Rp14.066 dari Rp14.115 menjadi 1.184,44 won Korea Selatan dari 1.186,20 won, menjadi 66,02 rupee India dari 66,15 rupee, dan menjadi 32,35 dolar Taiwan dari 32,40 dolar Taiwan.

Dolar Australia merosot menjadi 71,13 sen AS dari 71,19 sen AS. Sedangkan yuan China diambil 18,68 yen terhadap 18,67 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*