Yen dan Brexit Jatuhkan Saham Tokyo

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Tokyo berakhir anjlok pada Kamis (16/6/2016), karena yen melonjak terhadap dolar AS setelah Federal Reserve AS mengatakan akan tetap teguh untuk menaikkan suku bunga, memicu investor mengoleksi yen sebagai mata uang “safe haven”.

Kekhawatiran pasar diperparah oleh kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan bank sentral Jepang (BoJ) memilih untuk mempertahankan kebijakan moneternya tak berubah.

Indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo jatuh 485,44 poin atau 3,05 persen menjadi ditutup pada 15.434,14, menandai tingkat terendah kedua tahun ini, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 35,55 poin atau 2,78 persen menjadi berakhir di 1.241,56.

Selama jam perdagangan Kamis, dolar AS merosot menjadi 103 yen untuk pertama kalinya sejak Agustus 2014, karena investor telah dua kali lipat ketakutan oleh Federal Reserve AS yang mengatakan tidak memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat dan karena kekhawatiran Inggris dapat meninggalkan Uni Eropa menyusul referendum yang akan digelar pekan depan.

Bank sentral Jepang pada Kamis mengatakan akan menghubungi bank sentral Inggris, Bank of England (BoE) dan bank-bank sentral lainnya mengenai kekhawatirannya atas langkah “Brexit” Inggris.

Karena yen meningkat dengan cepat, beberapa pelaku pasar pada Kamis mengatakan, mereka memperkirakan bank sentral akan melepaskan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut, tapi setelah pertemuan kebijakan dua hari, bank sentral Jepang memilih untuk mempertahankan kebijakan moneternya tak berubah.

Bank mengatakan ingin melihat bagaimana dampak dari suku bunga negatifnya akan mempengaruhi ekonomi, yang nyaris lolos resesi pada kuartal Januari-Maret, karena bank terus bergulat dengan tekanan deflasi, dengan ekspor lamban dan laba perusahaan yang tertekan menambah gambaran suram untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Semua kategori industri pada papan utama ditutup di teritori negatif, dengan real estat, logam non besi, serta saham-saham terkait produk keramik dan kaca mencatat penurunan terbesar. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai 2.135,5 miliar yen (20,38 miliar dolar AS). [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*