Financeroll – Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, mengatakan The Fed tidak ada banyak urusan dalam memodifikasi target inflasi bank sentral. Dalam pidato tentang dinamika inflasi itu dia mengatakan baahwa akan sesuai untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Yellen juga mencurahkan sebuah catatan kaki pribadi yang luar biasa setelah menyampaikan ide tertang mengubah target inflasi. Saat ini inflasi diukur dengan indeks harga PCE dan diharapkan akan menjadi 2% per tahun dalam jangka menengah.
“Interpretasi saya dari bukti sejarah adalah bahwa ekspektasi inflasi jangka panjang menjadi berlabuh pada tingkat tertentu saja setelah bank sentral berhasil menjaga inflasi aktual dekat dengan beberapa level target selama bertahun-tahun,” tulisnya. “Untuk itu, saya agak skeptis tentang efektivitas aktual dari setiap kebijakan moneter yang bergantung pada kemampuan teoritis bank sentral untuk mempengaruhi ekspektasi inflasi masyarakat secara langsung hanya dengan mengumumkan bahwa ia akan mengejar tujuan inflasi yang berbeda di masa depan.”
Ada beberapa panggilan untuk mengubah target inflasi, baik di dalam maupun di luar Fed, katanya. Dana Moneter Internasional pernah berpendapat bahwa tujuan inflasi sebaiknya ada di kisaran 4%. Yellen juga mengatakan bahwa akan mempertahankan suku bunga jauh dari nol selama resesi masa depan tanpa secara signifikan merugikan efisiensi ekonomi. Presiden the Fed Minneapolis, Narayana Kocherlakota dan Presiden the Fed Boston, Eric Rosengren, juga telah berbicara tentang kemungkinan menaikkan target inflasi. Namun Yellen mengatakan tidak akan ada gunanya.
“Meskipun pengumuman tersebut berpotensi membujuk beberapa pelaku pasar keuangan dan peramal profesional untuk menggeser harapan mereka, anggota lain mungkin akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk melakukannya,” katanya.
“Oleh karena itu, inflasi aktual mungkin akan terpengaruh setelah bank sentral telah memiliki waktu yang cukup untuk menunjukkan komitmen konkret dan kemampuan untuk menghasilkan norma baru perihal tingkat rata-rata inflasi dan perihal perilaku kebijakan moneter yang berkelanjutan – suatu proses yang mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun, berdasarkan pengalaman AS’, ucapnya.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind