Yellen Akan Teruskan Kebijakan Moneter Ketat

Yellen Akan Teruskan Kebijakan Moneter Ketat

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah analis di dalam negeri percaya tak ada sentimen perubahan yang disampaikan dalam pidato perdana Janet Yellen, Gubernur baru Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) nanti. Yellen yang dinilai dekat dengan gagasan kebijakan moneter ketat (hawkish), semakin menegaskan komitmennya untuk terus mengurangi paket stimulus moneter (tapering off) AS.

Kepada Tempo, Kepala Riset PT. Recapital Securities, Agustini Hamid mengatakan testimoni Yellen akan semakin meneguhkan kebijakan tapering off harus diakhiri pada 2014. Petinggi The Fed, menurutnya, terlanjur meyakini bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi AS yang sehat tak boleh bergantung kepada paket stimulus. “Pengambil kebijakan di AS percaya recovery ekonomi harus bersifat mandiri,” kata dia. (Baca juga Pidato Yellen Picu Gairah Beli Investor)

Agustini menambahkan, para petinggi The Fed juga trauma dengan situasi terhentinya sementara waktu layanan pemerintahan AS (shutdown). Kondisi yang diakibatkan dari penolakan DPR AS terhadap penambahan plafon utang pemerintah tersebut, dikhawatirkan akan berulang bila paket stimulus moneter tak kunjung dikurangi. “Lewat tapering off, The Fed berusaha agar utang pemerintah dapat sedikit terkendali ,” Agustini menambahkan.

Sebagaimana diketahui rasio utang AS terhadap produk domestik bruto (AS), telah melampaui angka 70 persen. Fakta tersebut akhirnya membuat The Fed harus berupaya menyehatkan kembali perekonomian AS, dengan jalan melakukan tapering off. (Lihat juga : Jelang Pidato Gubernur The Fed, Dolar Justru Loyo)

Pendapat yang sama diutarakan Ekonom PT. Samuel Sekuritas, Rangga Cipta. Menurutnya, tindakan Yellen sebagai Wakil Gubernur The Fed sebelumnya, yang membiarkan laju tapering off sudah berjalan sebesar US$ 20 miliar, telah menunjukkan posisi pemikirannya. Apalagi, dengan membaiknya tingkat pengangguran AS ke level 6,6 persen, besar kemungkinan Yellen akan semakin menegaskan kebijakan moneter ketatnya.

MEGEL JEKSON (PDAT)

Terpopuler :
Harmoko Bantu Bos Sritex Lukminto Masuk Islam? 
Kementerian Perdagangan Ngotot Beras Impor Berjenis Premium
Transaksi Jumbo Perusahaan Minyak Indonesia-Iran 
Kisruh Ekspor Mineral, Asosiasi Ajukan Uji Materi


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*