XL Bayar Utang US$ 230 Juta

Jakarta– PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah membayar utang senilai US$ 230 juta pada 30 September tahun ini. Perseroan telah melakukan pelunasan terlebih dahulu pinjaman senilai US$ 50 juta sekaligus melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang senilai US$ 180 juta.

Sekretaris Perusahaan XL Axiata Murni Nurdini mengungkapkan, pelunasan lebih awal utang dilakukan terhadap fasilitas pinjaman dari United Overseas Bank Limited. “Selain itu, perseroan melakukan refinancing terhadap fasilitas pinjaman dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd,” jelas Murni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/10).

Sebelumnya XL Axiata juga mempercepat pelunasan pinjaman sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun kepada Bank UOB pada 17 September 2015. Presiden Direktur XL Dian Siswarini menjelaskan, percepatan peluanasan utang tersebut seiring dengan agenda transformasi bisnis yang sedang dijalankan perseroan. Saat ini, manajemen tengah menjalankan rencana untuk memperkuat posisi keuangan melalui pengelolaan neraca keuangan. “Itu mencakup pengurangan risiko terhadap pergerakan nilai tukar mata asing,” jelas Dian.

Dian mengungkapkan, kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan telah berpengaruh terhadap neraca keuangan perseroan. Kondisi tersebut terjadi karena pinjaman perseroan dalam dolar Amerika Serikat (AS) yang tidak dilindungi nilainya (hedge).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, hal tersebut menyebabkan perseroan mengalami kerugian kurs setiap kuartal. Oleh sebab itu, XL memutuskan untuk mempercepat pelunasan pinjaman dalam mata uang asing agar neraca keuangan lebih baik.

Saat ini XL memiliki total utang dalam bentuk dolar AS sebanyak US$ 1,55 miliar. Dari total pinjaman tersebut, 62 persenatau sebesar US$ 961 juta merupakan utang yang tidak di-hedging. Utang sebesar US$ 100 juta yang dipercepat pelunasannya merupakan sebagian utang yang tidak di-hedging perseroan.

“Percepatan pelunasan pinjaman ini didanai dari kas tunai internal. Ini merupakan tahap awal dari rangkaian inisiatif yang akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan untuk mengurangi risiko pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” tutur Dian.

Sepanjang semester I-2015, XL berhasil meraup pendapatan Rp 11,09 triliun, turun 3,89 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 11,54 triliun. Sementara sepanjang tahun lalu perseroan memperoleh pendapatan Rp 23,46 triliun. Dengan demikian, perseroan harus mengejar perolehan pendapatan Rp 12,37 triliun selama semester II-2015, untuk menyamai raihan pendapatan tahun lalu.

Investor Daily

Muhammad Rausyan Fikry/WBP

Investor Daily


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*