WTO Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Perdagangan Dunia

INILAHCOM, Jenewa – Para ekonom Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah memangkas proyeksi mereka untuk pertumbuhan perdagangan dunia pada 2015 menjadi 2,8 persen. Itu dari perkiraan 3,3 persen yang dibuat pada April 2015.

WTO juga mengurangi perkiraan mereka untuk pertumbuhan perdagangan global untuk 2016 menjadi 3,9 persen dari 4,0 persen. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh WTO, Rabu, revisi ini mencerminkan sejumlah faktor yang membebani ekonomi global pada semester pertama 2015, termasuk penurunan permintaan impor di Tiongkok, Brazil dan negara berkembang lainnya, penurunan harga minyak dan komoditas primer lainnya; serta fluktuasi nilai tukar yang signifikan.

Volatilitas di pasar keuangan, ketidakpastian atas sikap perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat dan data ekonomi bervariasi baru-baru ini telah mempersuram prospek ekonomi dan perdagangan dunia pada paruh kedua tahun ini serta seterusnya. Jika proyeksi saat ini terealisasi, 2015 akan menandai tahun keempat berturut-turut di mana pertumbuhan perdagangan tahunan turun di bawah tiga persen dan tahun keempat di mana perdagangan telah tumbuh di sekitar tingkat yang sama seperti PDB (produk domestik bruto) dunia, bukan dua kali lebih cepat seperti yang terjadi pada 1990-an dan awal 2000-an.

“Perdagangan dapat bertindak sebagai katalis untuk pertumbuhan ekonomi. Pada saat ketidakpastian besar, peningkatan perdagangan bisa membantu menghidupkan kembali ekonomi global dan mengangkat prospek untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Anggota-anggota WTO dapat membantu mengatur pertumbuhan perdagangan pada lintasan yang lebih kuat dengan merebut inisiatif pada sejumlah bidang, terutama melalui hasil negosiasi konkrit oleh Konferensi Kementerian kami pada Desember di Nairobi,” jelas direktur jenderal WTO Roberto Azervedo.

Produksi global masih terus berkembang pada kecepatan yang moderat tetapi risiko terhadap perekonomian dunia semakin di sisi negatifnya. Ini termasuk pelambatan tajam dari perkiraan di negara bertumbuh pesat dan negara berkembang, kemungkinan destabilisasi arus keuangan dari kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, dan biaya tak terduga terkait dengan krisis migrasi di Eropa. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*