WIKA Akan Terbitkan Obligasi, Sahamnya Melonjak Namun Akan Terkoreksi

WIKA Akan Terbitkan Obligasi, Sahamnya Melonjak Namun Akan Terkoreksi

Berita terbaru datang dari sebuah perusahaan konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang dikabarkan berencana menerbitkan obligasi senilai Rp400 miliar pada semester II/2014 untuk menambah kekurangan belanja modal (capex) yang dialokasikan sebesar Rp1,99 triliun sepanjang tahun ini.

Saat ini perseroan cenderung membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk menjaga likuiditas dan memperpanjang jangka waktu pembayaran. Adapun belanja modal sebesar Rp1,99 triliun tersebut dialokasikan untuk sejumlah anak usaha sebesar Rp1,01 triliun, sedangkan sisanya Rp984 miliar disiapkan untuk pengembangan bisnis perseroan. Komposisi belanja modal perseroan terdiri dari pengembangan usaha senilai Rp362,7 miliar, akuisisi dan penyertaan Rp304,2 miliar, dan investasi aset tetap Rp317,1 miliar.

Seperti kita ketahui bahwa track record laporan keuangan WIKA selalu memuaskan. Dapat dilihat sekilas pada laporan keuangan tahun 2013 lalu, dimana IWKA kembali berhasil mencatat kenaikan penjualan dan laba bersih.

Penerbitan obligasi yang akan dilakukan WIKA dalam jangka waktu dekat ini, disinyalir sebagai sebuah pendanaan melalui investasi yang cukup relevan mengingat kondisi keuangan WIKA yang cukup baik.

Dari lantai bursa hari ini (10/3), terpantau saham WIKA pagi tadi dibuka masih dengan harga yang sama dengan saat penutupan perdagangan saham Jumat lalu, yaitu pada level 2235 basis poin. Hingga saat berita ini dimuat, terpantau WIKA berhasil menyentuh level tertingginya pada level 2275, dan terendahnya pada level 2215.

Secara teknikal, Indikator RSI yang semula berada pada area tengah, saat ini menuju bawah pada posisi 62,5%, demikian juga dengan stochastic yang menurun pada 82,3%. Namun indicator ADX menunjukkan bahwa DI+ > DI- dan garis ADX akan semakin lebar membuka garis DI+ keatas, artinya saham IMAS masih berpotensi menguat.

Saat ini terpantau bahwa saham WIKA sudah menembus resistencenya dan akan ada kemungkinan terkoreksi dalam beberapa hari ke depan. Dengan kondisi ini diperkirakan harga masih akan menguat dengan resistance pada Rp 2.276. Sementara level support berada pada level Rp 2.097. 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*