Waspada Potensi Gejolak Rupiah di Lantai Bursa

INILAHCOM, Jakarta – Investor pasar modal domestik harus lebih waspada. Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jenuh beli dan pelemahan nilai tukar rupiah terus mengancam.

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital dalam riset hariannya Selasa (9/12/2014) mengungkapkan, IHSG memang dalam kondisi jenuh beli. Sementara dolar AS yang terus mengalami penguatan berimbas buruk terhadap mata uang lokal, rupiah.

“Hal ini yang perlu diwaspadai oleh investor karena bisa memicu kelanjutan koreksi di IHSG. Namun bila hal itu terjadi, kami memberikan rekomendasi untuk buy on weakness sejumlah saham,” papar Yuganur yang menyebut support IHSG di 5.109-5.030, dan resistance 5.185-5.251.

Pada perdagangan Senin (8/12/2014), IHSG ditutup melemah 43,980 poin (0,85%) ke posisi 5.144,014. Sebanyak 86 saham menguat, 237 saham turun, 78 saham stagnan, dan 146 saham saham tidak di-trading-kan sama sekali. Total saham yang ditransaksikan 401 saham.

Semua indeks saham kompak mendukung pelemahan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang turun 9,499 poin (1,063%) ke posisi 884,278; IDX turun 4,703 poin (1,025%) ke angka 30.454,064; MBX turun 13,040 poin (0,872%) ke angka 1.483,022; DBX turun 4,724 poin (0,661%) ke posisi 710,034; dan saham-saham yang tergabung dalam indeks JII turun 7,504 poin (1,090%) ke angka 680,771.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp4,2 triliun dan Rp1,1 triliun di pasar negosiasi. Investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) sebesar Rp431,7 miliar. [mdr]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*