Waspada Kenaikan Fed Rate! Hot Money Kembali ke Negaranya

Waspada Kenaikan Fed Rate! Hot Money Kembali ke Negaranya

The Federal Reserve berencana untuk segera mengubah “paten” kebijakan ekonomi mereka dengan menaikkan suku bunga jika tingkat pengangguran turun dan menuju ambang batas 6,5 persen. Hal ini menjadi bagian hasil pertemuan FOMC akhir bulan lalu yang laporan hasil meetingnya baru dirilis semalam. 

The Fed menilai dengan terus membaiknya data pengangguran diluar ekspektasi mereka, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk terus melanjutkan kebijakan moneter longgar beberapa tahun terakhir. Mereka sepakat untuk melakukan beberapa perubahan dalam kerangka kebijakan, menyesuaikan dengan perbaikan indikator ekonomi yang terjadi saat ini.

The Fed juga saat ini terus berusaha memberikan kejelasan tentang rencana mereka untuk terus mendukung perekonomian, baik dengan suku bunga yang rendah dan pengurangan pembelian obligasi, setelah tingkat pengangguran turun menjadi 6,6 persen pada bulan lalu, terendah dalam lebih dari lima tahun terakhir. Hal menunjukkan rencana tapering off yang akan terus dilanjutkan.

The Fed juga menilai dengan kondisi ekonomi yang cukup stabil dan tidak ada ancaman atau  perubahan yang cukup berarti dalam prospek ekonomi, didukung data pengangguran yang cenderung membaik maka hal ini menjadi salah satu alasan dalam mendukung terus pengurangan kecepatan dari pembelian obligasi the Fed sebesar $ 10 miliar pada setiap bulannya.

Analis Vibiz Research menilai tindakan The Fed (khususnya tappering off)  ini sudah diantisipasi oleh pasar sebelumnya. Namun yang saat ini patut lebih di waspadai oleh negara-negara berkembang  adalah jika kebijakan selanjutnya The Fed akan menaikkan suku bunga mereka ( Fed rate naik), maka hot money yang selama ini ada di negara berkembang termasuk di Indonesia akan hengkang dan kembali ke negaranya.

 

Regi Fachriansyah/Junior Analyst Equity Research of Vibiz Consulting

Editor: Jul Allens


Sumber: http://vibiznews.com/feed/

Speak Your Mind

*

*