Wapres: rupiah melemah akibat pengaruh devaluasi yuan

Jakarta (ANTARA News) – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah menjadi Rp13.747 pada Rabu pagi salah satunya akibat pengaruh devaluasi atau diturunkannya nilai mata uang Tiongkok yuan terhadap dolar.

“Ini salah satu efek dari devaluasi yuan kemarin akibat pelemahan yuan terhadap dolar maka Indonesia terikut juga, bukan hanya Indonesia tapi banyak juga yang lain,” kata Wapres di Jakarta, Rabu.

Menurut Wapres, melemahnya rupiah juga disebabkan hal-hal lain misalnya apa yang terjadi di dalam negeri dan apa yang dilakukan pemerintah tentunya akan ada korelasinya dengan faktor eksternal juga.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 140 poin menjadi Rp13.747 dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp13.607 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mengalami tekanan ke level terlemah baru semenjak 17 tahun terakhir.

Mata uang domestik terkena dampak buruk dari kebijakan pemerintah Tiongkok yang melakukan devaluasi mata uang yuan.

“Posisi Indonesia sebagai salah satu rekan dagang utama Tiongkok dan eksportir komoditas akan membuat prospek perekonomian secara keseluruhan terkena dampak buruk akibat kebijakan pemerintah Tiongkok,” katanya.

Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*