Wapres JK: Rupiah Menguat Karena Ekonomi Amerika Melemah

Jum’at, 11 Maret 2016 | 18:11 WIB

Warga menukarkan mata uang asing pada sebuah tempat penukaran mata uang asing di Mall Ambasador, Jakarta, 12 Maret 2015. Tingginya nilai tukar Dollar atas Rupiah membuat orang-orang menukarkan Dollar miliknya ke bank atau tempat penukaran mata uang. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah mengalami penguatan dalam beberapa hari belakangan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penguatan itu disebabkan kondisi ekonomi Amerika. “Karena ekonomi Amerika melemah lagi kan kita menguat,” kata Kalla, 11 Maret 2016, di kantor Wapres, Jakarta.

Kalla mengatakan sebenarnya rupiah cukup stabil terhadap mata uang lain selain dollar Amerika, misalnya dengan Yen dan Ringgit. Sedangkan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika disebabkan karena pelemahan ekonomi Amerika.

Namun Kalla menyatakan, ada yang lebih penting dibanding penguatan rupiah terhadap dollar, yaitu menjaga kestabilan rupiah pada level tertentu.

Kestabilan ini penting untuk menjaga ekspor dan impor tetap terjaga. “Kalau terlalu kuat, bisa impornya murah, nanti ekspornya turun. Jadi kita menjaga pada level yang stabil,” kata Kalla.

Dia menyebut nilai yang baik bagi rupiah adalah stabil di angka sekitar Rp 13 ribu per dollar Amerika. Di level tersebut ekspor disebutnya bisa berkembang, sementara impor bisa terjaga karena nilai dollar tidak terlalu murah.

Nilai rupiah pada Jumat ini mencapai Rp 13.087 per dollar. Penguatan ini terjadi dalam beberapa hari belakangan. Bahkan nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp 12.984 per dollar Amerika beberapa hari lalu.

AMIRULLAH


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*