Yellen, yang merupakan ‘wanita sakti’ di sektor keuangan AS, mengatakan tingginya harga saham ini bisa membahayakan. Namun Yellen belum melihat adanya bubble atau gelembung dari kenaikan harga saham tersebut.
Investor memang sedang mengira kapan The Fed akan menaikkan bunga acuannya untuk pertama kali sejak 2006. Banyak orang menduga, rencana The Fed menaikkan bunga akan dilakukan setelah September 2015. Perkiraan ini membuat pasar saham bergejolak.
“Semua orang saat ini terobsesi dengan The Fed,” kata Analis, Michael Church, dilansir dari Reuters, Kamis (7/5/2015).
Pada perdagangan Rabu, Wall Street sempat turun hingga 1%. Di akhir perdagangan, Indeks Dow Jones turun 86,22 poin (0,48%) ke 17.841. Indeks S&P 500 turun 9,31 poin (0,45%) ke 2.080,15. Sementara indeks Nasdaq turun 19,68 poin (0,4%) ke 4.919,64.
Ada sekitar 6,7 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di bawah angka transaksi harian rata-rata, yaitu 7,1 miliar lembar saham.
(dnl/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind