Wall Street Tunggu Laba Sektor Bank di Kuartal IV

INILAHCOM, New York – Bank-bank besar akan kick off untuk musim laporan keuangan kuartal keempat pada pekan depan.

Tetapi inestor lebih tertarik dengan pandangan tentan prospek perbankan dalam menghadapi kenaikan suku bunga lebih cepat dan beberapa deregulasi. Bursa saham di Wall Strreet bergerak menguat dengan indeks Dow Jones menguat 1 persen untuk pekan ini.

Sementara indeks S&P 500 naik 1,7 persen di pekan ini. Untuk indeks Nasdaq mencatat reli 2,6 persen sebagai rekor tertinggi baru pada penutupan Jumat (6/1/2017). Demikian mengutip marketwatch.com.

Sektor perbankan berpotensi mengalami pertumbuhan pendapatan selama delapan kuartal terakhir. Hasil kajian FactSet memperkirakan pendapatan sektor ini berpotensi 3,1 persen. Kajian ini berdasarkan data dengan keinginan investor untuk melihat bagaimana bank merencanakan tetap menjadi penggerakan ekonomi dan bursa saham.

“Pasar akan mengharapkan memimpin pergerakan di kuartal pertaam. Tetapi jika mereka mendapatkan potensi ancaman dengan dolar AS yang bergerak menguat atau tren kenaikan imbal hasil obligasi. Anda harus berhati-hati tentang hal ini,” kata analis pasar di Boston Private Wealth, Robert Pavlik.

Bank yang akan melaporkan laba kuartal keempat tahun 2016 di indeks Dow Jones seperti JP Moregan Chase & Co, Wells Fargo & Co dan Bank of America Corp.

Sedangkan, analis senior tentang laba di FactSet, John Butters memperkirakan di indeks S&P 500 laba kuartal keempat berpotensi naik sekitar 3 persen dari periode yang sama tahun 2015. Kemungkinan pendorong terbesar akan berasal dari sektor keuangan. Sektor ini diproyeksikan untuk tumbuh 13,8 persen.

Pada periode yang sama tahun 2015, pertumbuhan pendapatan Goldman Sachs Group inc hanya naik 1,4 persen dan American International Group Inc jua hanya naik 1,8 persen. Butters memperkirakan pendapatan sektor ini bisa tumbuh 4,4 persen.

Dua variabel utama untuk melihat pertumbuhan sektor perbankan adalah pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan kredit. Janji presiden AS terpilih, Donald Trump bila terpenuhi tentang deregulasi bisa meningkatkan aktivitas perdagangan.

Sementara prospek kecepatan kenaikan suku bunga dari The Federal Reserve AS akan dapat meningkatkan permintaan kredit yang lebih tinggi. Sedangkan peminjam akan berusaha mengunci suku bunga saat masih di level rendah.

Sementara sektor ritel belum akan melaporakan pendapatan selama beberapa pekan ke depan. Data peritel akan menjadi fokus pada Jumat pekan depan karena merilis data penjualan ritel untuk bulan Desember. Pada pekan lalu saham ritel terpukul setelah Kohl Corp turun 1,3 persen dan saham Macy Inc turun 0,1 persen.

Pemicunya karena waktu liburan tidak terlalu meriah. Hal ini menekan saham peritel tradisional dan departemen store di seluruh indeks.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*