Wall Street menguat jelang laporan pekerjaan AS

New York (ANTARA News) – Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), meskipun harga minyak turun lagi menjelang laporan pekerjaan AS untuk Januari yang diantisipasi dengan penuh semangat.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 79,92 poin (0,49 persen) mejadi ditutup pada 16.416,58, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 2,92 poin (0,15 persen) menjadi berakhir di 1.915,45, sedangkan indeks komposit Nasdaq naik 5,32 poin (0,12 persen) menjadi 4.509,56.

Saham-saham AS menguat meskipun sempat membelok ke wilayah negatif beberapa kali selama sesi, karena harga minyak ditutup lebih rendah dan data AS menunjukkan penurunan dalam produktivitas kuartal keempat dan kenaikan klaim pengangguran mingguan.

Saham-saham industri terutama menguat, dengan Caterpillar naik 4,3 persen dan Alcoa melonjak 10,1 persen.

“Sesuatunya bervariasi tetapi pasar saham sebenarnya secara mengejutkan berkinerja baik, mengingat berita ekonomi suram yang kami terima pagi ini,” kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.

“Pasar tampaknya cukup tangguh.”

Laporan ketenagakerjaan pada Jumat waktu setempat diperkirakan menunjukkan ekonomi AS menambahkan 188.000 pekerjaan, turun dari lonjakan Desember sebanyak 292.000.

ConocoPhillips merosot 8,6 persen setelah mengumumkan akan memangkas dividennya dan memotong anggaran modalnya dalam menanggapi harga minyak yang rendah.

ConocoPhillips merugi 39 juta dolar AS pada kuartal keempat.

CBS menguat 0,3 persen di tengah berita bahwa pimpinannya Sumner Redstone, 92, akan mundur setelah menjalankan kondisi kesehatannya memburuk. CBS mengatakan Leslie Moonves terpilih sebagai penggantinya dan akan menjabat ketua serta kepala eksekutif.

Viacom, perusahaan media lain yang telah dipimpin oleh Redstone, naik 2,3 persen setelah mengumumkan Redstone akan digantikan oleh kepala eksekutif Philippe Dauman.

Ralph Lauren anjlok 22,2 persen karena pembuat pakaian itu memangkas proyeksi penjualan dan labanya untuk 2016, karena dolar yang kuat.
(Uu.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*