Wall Street Mengarah ke Area Negatif

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS pada perdagangan Jumat (18/11/2016) berpotensi bergerak lebih rendah. Investor mencermati beberapa pernyataan pejabat Fed tentang kebijakan suku bunga acuan ke depan. Pada Kamis kemarin waktu AS di hadapan Kongres AS, Yellen menyatakan kenaikan suku bunga adalah tepat bila bisa dalam waktu dekat. Kenaikan suku bunga juga akan menandakan bahwa pemulihan ekonomi AS mendapatkan momentum. Investor menangkap isyarat kenaikan akan terjadi bulan Desember nanti, demikian mengutip cnbc.com. Pernyataan tersebut memicu kenaikan imbal hasil obligasi sehingga memicu aksi jual. Imbal hasil Treasury AS dengan tenor 10 tahun terus meningkat sejak awal November lalu. Sementara Presiden Fed, Chicago, Charles Evans dan Gubernur Fed Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pernyataan. Untuk agenda Jumat pagi waktu AS, Presiden Fed St Louis, James Bullard memiliki kecenderungan untuk mendukung kenaikan suku bunga di bulan depan. Kebijakan suku bunga menanjak ini akan dilanjutkan pada 2017 nanti. Selain itu, investor juga akan menunggu laporan laba dan beberapa data ekonomi yang memberikan indikator kesehatan ekonomi ke depan. Sementara bursa Eropa bergerak lebih rendah dengan indeks acuan Eropa Stoxx 600 turun 0,2 persen. Di bursa Asia, indeks Shanghai berakhir lebih rendah 0,4 persen, indeks Nikkei lebih tinggi 0,5 persen.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*