Wall Street Masih Kinclong

New York -Bursa saham Wall Street ditutup positif pada perdagangan Selasa. Ini berarti, dalam 4 hari perdagangan berturut-turut, Wall Street positif. Pada Selasa, pergerakan Wall Street didorong oleh rebound atau kenaikan harga minyak.

Sebelumnya harga minyak jatuh, setelah adanya kesepakatan antara Iran dan 6 negara super power soal program nuklir. Kesepakatan ini membuat Iran bisa mengekspor minyaknya, dan pasokan di pasar internasional akan bertambah, sehingga harga minyak turun.

Namun, penambahan pasokan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Berita besarnya ada di pasar minyak, dan faktanya kesepakatan telah diraih. Namun masih ada ketidakpastian berapa pasokan yang bisa bertambah,” kata Analis, David Lefkowitz, dilansir dari Reuters, Rabu (15/7/2015).

Saham-saham sektor energi naik, mengikuti kenaikan harga minyak yang terjadi.

Indeks saham Nasdaq naik 75,9 poin (0,42%) ke 18.053,58. INdeks S&P 500 naik 9,35 poin (0,45%) ke 2.108,95. Sementara indeks Nasdaq naik 33,38 poin (0,66%) ke 5.104,89.

Perhatian investor mulai beralih, dari krisis utang di Yunani dan krisis pasar saham China, ke laporan keuangan perusahaan di kuartal II-2015 yang mulai keluar.

Kinerja perusahaan di AS diprediksi akan mengalami penurunan penjualan di kuartal II-2015, ke level terendahnya dalam 6 tahun terakhir.

Ada sekitar 5,5 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di bawah rata-rata harian, yaitu 6,8 miliar lembar saham pada bulan ini.

(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*