Indeks S&P 500 bahkan menyentuh tingkat terendahnya sejak Oktober 2014 lalu. Saham-saham energi jatuh 2,87%, setelah harga minyak terjun 6,5%.
Anjloknya harga minyak didorong juga oleh ketakutan perlambatan ekonomi China, yang bakal mempengaruhi permintaan minyak dunia.
“Biasanya saat harga minyak turun, orang berpikir ini berdampak baik untuk 9 sektor saham. Namun pemikiran itu sekrang berubah,” kata Analis, Jake Dollarhide, dilansir dari Reuters, Sabtu (16/1/2016).
Saham teknologi juga turun hingga 3,15%. Setelah muncul berita kinerja yang mengecewakan dari Intel.
Pada perdagangan Jumat (15/1/2016), indeks Dow Jones jatuh 2,39% ke 15.988,08. Indeks S&P 500 turun 2,16% ke 1.880,33. Lalu indeks Nasdaq turun 2,74% ke 4.488,42.
Ada sekitar 10,8 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata harian, sebanyak 7,6 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.
Dalam sepekan ini, Dow Jones turun 2,2%, kemudian S&P 500 turun 2,2%, dan Nasdaq turn 3,3%.
(dnl/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind